Saturday, November 25, 2017

Cerita bersama guru dan dosen juga ortu yang berkesan


Guru itu adalah figur yang kudu digugu dan ditiru, pengalamanku mengajar anak mahasiswa semester pertama di D1 Keperawatan selama setaun 2009 lalu, mengajar anak Smk Farmasi selama setaun setengah 2013-2014, dan ikutan Kelas Inspirasi ngajar kelas 2, 3 dan 5 SD 2017 ini.
Semua pengalaman itu makin memperkaya batin dan pengalamanku.

Dan dari pengalaman mengajar itu aku tahu betapa sabar bapak dan ibu guru, jadi guru kudu update sama perkembangan ilmu pengetahuan, kudu menerapkan metoda pengajaran yang asyik, bikin murid anteng dan gak bosan di kelas.

Ooh iya nih ngepasi tema arisan gandjel rel yang ke-16.
dari mbak Relita, seorang ibu rumah tangga dengan seorang putri, suka liqo dan mengajar iqro juga blogger yang sudah beberapa kali menangin lomba blog dan mbak Yuli yang seorang psikolog, punya putri kembar, ibu rumah tangga juga blogger.
Temanya adalah 'Pengalaman Berkesan bersama guru dan terima kasih guru'.



Nah ya aku ingat nih guru SD yang sangat berkesan yaitu namanya Bu Tati dan Bu Nining, dulu bu Tati kenalnya saat kelas 3 SD ketika pindah dari SDN Siliwangi Garut ke SDN Tarogong 2 yang sekarang namanya jadi Gentra Masekdas, beliau wali kelasku, yang tegas tapi luwes juga cantik mungil.

Kalau bu Nining kenalnya pas kelas 6 SD, wali kelasku yang agak galak kalau sama murid yang nakal dan malas.
Mereka guru paling berkesan buatku saat SD dulu, karena cara mengajarnya enak dan mereka baik kepadaku.


Saat SMPN 1 Garut, guru matematika dan bahasa Indonesia yang paling berkesan, karena cara mengajarnya gak bikin bosan, tapi lupa namanya maafkan, wajahnya masih ingat sih.

Dan SMU ibu guru bahasa Indonesia dan guru sejarah favoritku, selain baik metoda ngajarnya masih kuingat, sama juga lupa namanya tapi masih ingat wajahnya.

Dan saat kuliah Farmasi UNJANI, guru yang paling berkesan adalah bu Dewi almarhumah dan bu Yesi, mereka dosen pembimbingku saat skripsi S1 yang baik dan cantik, mengajar kimia farmasi dan farmakognosi.

Dan saat kuliah profesi Apoteker ITB, dosen yang berkesan untukku adalah Bu Heni dosen farmasetika dan teknologi farmasi juga Bu Any dosen farmakognosi.

Bener deh ngalamin sendiri jadi guru itu selain kudu pintar dan enak dalam menyampaikan materi pembelajaran, juga kita harus bisa jadi teman curhat murid loh, tentu sebagai guru suka sama murid yang pandai dan rajin, tetapi kita kudu perhatikan murid yang malas dan suka cari perhatian biar dia bisa naik kelas dan lulus juga.

Kudu sabar dan jembar ati, karena kadang saat kita lelah menghadapi murid yang nakal, saat gak enak badan atau ada masalah sepele kita kudu stay cool dan membuat sesi pembelajaran tetap menyenangkan.

Wah makasih kepada semua guru TK Persit Garut, guru SDN Tarogong 2, guru SMPN 1 Garut, guru SMUN 1 Garut, dosen Farmasi UNJANI, dosen program profesi ITB, semua jasa kalian semua biar Alloh yang membalas.

Dan semua ilmu dari bapak ibu guru dan bapak ibu dosen sangat berarti, sampai aku mempunyai gelar S.Si, Apt.
Gelar yang berguna untuk mencari nafkah bekerja sesuai profesiku saat ini, Alhamdulillah.
Kalian semuanya adalah orang yang kuhormati setelah orangtuaku.

Ya guru pertama sampai sekarang yang membayar pendidikan dari TK sampai jadi Apoteker, Mamah dan Bapakku, yang dipanggil ama cucunya sekarang Amih Apih, kalian guru sejatiku dan betapa mulia kalian yang hanya lulusan SMEA dan STM, bisa mengantarku dan kedua adikku menjadi sarjana.
Semoga Alloh selalu menjaga kalian, sebagaimana kalian menjagaku saat kecil dulu sampai menghantarkan ke gerbang pernikahan.
Semoga kelak kita semua dikumpulkan Alloh dalam surga-Nya, Aamiin.



14 comments:

  1. Wah keren mbak Vita, menginspirasi ya.
    Ternyata pengalamannya kaya dalam mengajar, meskipun nggak harus selalu menjadi guru formal ya. Saya juga pengen nih ikutan kelas inspirasi, ehmm...kapan yaa>>

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhaamdulillah, hayuk mbak yuli ikutan banyak kok ampir tiap daerah ada kelas inspirasi 😀

      Delete
  2. Selalu ada pgalaman yg menyenangkan bersama guru favorit kita ya mba vit. Ak setuju banget kl yg namanya guru sejati tetap orangtua 😊

    ReplyDelete
  3. Amih Apih luar biasa ya mba Vita, semangat selalu dan jangan lelah menebar manfaat.
    Lafyu :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum mereka luar biasa bisa mengkuliahkan ketiga anaknya dengan gaji pns berdua 😊😍

      Delete
  4. Guru klo dlm bhs jawa bs diartikan Digugu lan ditiru..artinya seorang yg jd panutan & dicontoh tingkah lakunya .. Jd mmg bnyk sekali yg bs mjdi guru dlm hidup kita y mb... Oya salut tuk mb Vits yg konsisten jd penulis pertama di arisan ini.. Jempool...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul jadi guru tanggungjawab nya besar karena digugu dan ditiru, Alhamdulillah semoga aku istiqomah mbak nanik 😊

      Delete
  5. Tantangan terbesar jd guru mmg kudu sabar dan jembar ati yaa mb, kadang klw liat anak yg nakal ko malah kebawa sensi. Mendidik mmg tak semudah mengajar :(. tantangan lainnya mjd guru yg mampu memberi teladan dan berkesan di hati murid :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul karena mendidik akan membekas di hati murid dan tanggungjawab dunia akhirat 😊

      Delete
  6. Wah mbak Vita keren ya ternyata pernah jadi Guru juga, pasti sangat menyenangkan ya mbak :)

    Iya Guru baik itu Guru Tk, SD, SMP, SMA sampai Dosen sangat berperan dalam mendidik kita dan mengajarkan banyak hal Bagi saya saat-saat yang menyenangkan adalah saat sekolah dimasa kita bersama Guru berproses menjadi manusia lebih baik. Terima kasih Guru :)

    ReplyDelete
  7. keren mbak vita pengalamannya..udah pernah ngajar mahasiswa juga

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup