Sunday, February 18, 2018

Wisata kota tua dan museum di Jakarta Barat


Kota Tua Jakarta tepatnya di Jakarta Barat, kalau dari bambu apus, lewat dewi sartika, lewat monas, lalu kramat jati, kemudian jalan merdeka, lewat stasiun gambir dan kampung melayu.
Satu setengah jam kalau dari jakarta timur, kalau via tol sekitar  45 menit.

Kota tua merupakan bangunan dari zaman Belanda.
Disini banyak museum, diantaranya museum fatahillah, museum wayang dan museum batik juga seni rupa dan keramik.
Masuk ke kota tua hanya bayar parkir 4 ribu rupiah.



Museum Sejarah Jakarta atau museum Fatahillah diresmikan tanggal 30 Maret 1974 oleh Gubernur Ali Sadikin. Bangunan budaya arsitektur Neoklasik abad ke-17 ini dahulu merupakan bekas kantor Balaikota Batavia yang mulai dibangun tahun 1627 oleh Gubernur Jenderal J.P.Coen.
Selain sebagai gedung balaikota juga berfunsi sebagai Dewan Pengadilan dan Dewan Kotapraja.



Lemari zaman dulu, mural Harjadi, tiket masuk museum sejarah jakarta hanya 5 ribu rupiah, peta museum.

Dari sumber sejarah, asal usul nama Jakarta, dari Sunda Kelapa jadi Jayakarta artinya kemenangan yang sempurna.
Orang Belanda nulis Jakarta 'Jacarta, "Jakatra, 'Iakarta.
Orang Portugis "Xacatara.
Pada abad 16-19 belum standarisasi penulisan nama tempat di Indonesia dan Asia.
Orang Eropa menulis sesuai pengucapan orang Asia dan Indonesia nama tempat dan nama orang, sejarahnya dari 1521.



Di dalam museum Fahillah ada prasasti kebonkopi, disini tampak tapak kaki Airawata, gajah penguasa Taruma yang agung.
Di bawah foto meriam itu ada sumur air bersih yang digunakan dulu.
Ada juga arca bayu durga kali dari tanjung priok pesisir utara Jakarta.
Arca Ganesa dari warung buncit pasar minggu jakarta selatan.
Dulu sistem kepercayaan sunda, adanya agama Hindu Saiva dan Budha.
Dengan bentuk "agama pribumi", seperti pada naskah Sanghyang Siksakandang Karesian 1518 masehi.
'MANGKUBUMI TUNDUK KEPADA RAJA, RAJA TUNDUK KEPADA DEWATA, DEWATA TUNDUK KEPADA HYANG.'
Sunda kuno ada arca siva mahadewa dari candi cangkuang , masih megalitik memuja arwah leluhur.



Dalam museum fatahillah, ada alat batu, pistol, lukisan sultan agung, lukisan Jan Pietterszoon Coen Gubernur Jenderal VOC 1587-1629, akutan di 1607 usia 20 tahun, yang monopoli perdangan oleh VOC, meninggal di 22 September 1629 karena kolera, meriam ada simbol naga hadiah dari istri pedagang cina.

Di lapangan fatahillah dahulu disebut stadhuisplein, merupakan alun-alun kota yang menyatu dengan balai kota Batavia.
Digunakan sebagai ruang publik, sosialisasi, warga jual beli dan pengambilan air bersih.
Lapangan berfungsi kembali tahun 1974 dan menjadi ikon kota tua Jakarta.



Perunggu miniatur sepeda, vespa, beca, snow ball, manik-manik, gerabah dari tanah liat dan keramik.

Asal usul kota Jakarta diawali ditemukannya alat-alat batu, gerabah, manik-manik dan perunggu di sepanjang aliran sungai Ciliwung.
Situs-situs tempat ditemukannya artefak-artefak tadi diduga yang digunakan masyarakat di masa prasejarah, diantaranya Kelapa Dua, Lenteng Agung, Condet, Pejaten dan Pasar Minggu.
Jakarta di masa lalu bagian kisah sejarah kerajaan besar di barat Jawa, Tarumanegara dan Sunda.
Dengan ditemukannya prasasti Tugu di desa Tugu, kecamatan koja, Jakarta Utara menjadi indikasi bahwa daerah yang akan menjadi cikal bakal Jakarta memiliki peran yang penting di masa lalu. Pada perkembangannya kemudian, Jakarta menjadi pusat perdagangan, pemerintahan dan pencampuran berbagai macam kebudayaan hingga menjadi kota modern yang berkembang hingga kini.


Musola lelaki, musola wanita, toko souvenir, penjara bawah tanah.

Di museum Fatahillah atau museum sejarah  Jakarta, terdapat musola untuk wanita di dekat pintu keluar, dan musola untuk lelaki sebelah toko souvenir dan pintu penjara bawah tanah.
Di penjara bawah tanah pas zaman Belanda, Untung Surapati, Cut Nyak Dien dan Pangeran Diponegoro pernah ditahan disini.

Dengan wisata ke kota tua dan museum Fatahillah aku jadi tahu sejarah kota Jakarta dan peninggalannya.
Kapan-kapan pengen juga ke museum wayang, seni rupa dan batiknya.



8 comments:

  1. Aku blom sempat nulis ini, kalo pas musim libur susahnyoo cari parkiran..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayu cap cuzz ditulis segera mbak dew, aku mah kemarin gampang parkirnya area khusus parkir di belakang 😀

      Delete
  2. Aku udah dari dulu banget nih mbak pengen ke kota tua Jakarta tapi belum kesampaian juga. Tiket masuknya murah meriah ternyata ya mbak. Terimakasih sharingnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak siti murmer tapi dengan masuk ke museum nambah wawasan sejarah Jakarta ☺

      Delete
  3. Sering ke Jakarta, namun aku nggak pernah mampir ke sini....kasian, soalnya sering kejar2an ama waktu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga nanti keburu ya kak kalau ke jakarta lagi bisa mampir kota tua

      Delete
  4. Entah berapa kali sy ke kota tua tp g pernah ada bosannya, pernah jg sampe jam 22.00 dan pulang gegara diusir satpol PP
    Kukira kayak Malioboro yg bs 24 jam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah siip atuh udah sering mah, saya baru sekali ini mas, iya kalau di yogya malioboro 24jam hehe

      Delete

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup