Kurikulum Pendidikan Gen Alpha dan Betha
Gen Alpha adalah kedua anakku yang sulung dan tengah, dan bungsuku gen betha, jadi ortu gen milenials yang punya anak alpha ma betha harus menyesuaikan jaman. Anak sekarang tuh pinter-pinter loh dan cepat tanggep, jadi jika tidak distimulasi dengan baik sayang banget.
Masa golden age nol sampai tujuh tahun, sangat butuh pondasi yang bagus untuk tumbuh kembang mereka ke depannya. Nutrisi dari banyak makan real food kurangi prosesed food, vaksin yang lengkap. Kasih sayang, perhatian dan mereka suka cerita detail kita ajak ngobrol, diskusi dan libatkan anak untuk ambil keputusan dan memilih apa yang mereka suka.
Stimulus yang kulakukan di rumah adalah anak dibacakan cerita nabi, buku edukasi, buku bilingual dan edutoys, anak diajak ngaji iqro dan wudhu juga solat, mengenal Alloh.
Baca ngitung dengan metode montessori dan phoenic, english juga. Sejak dini anak diajari bilingual trilingual malah bagus bantu otak mereka berkembang pesat.
Dan lingkungan sekolah juga penting untuk dukung pengajaran kita di rumah dan gaya belajar juga literasi di sekolah pengaruh ke anak kita, ingat gaul dengan tukang minyak wangi ya kebawa wangi kan, circle itu penting.
Pengalaman anak pertama sekolah ya udah yang penting sekolah di sekolah umum, culture shock lah kok gini ya uang masuk satu juta dua ratus ribu rupiah, SPP seratus lima puluh ribu rupiah, uang kegiatan tergantung kegiatannya dari cek kesehatan, agustusan sekitar lima puluh ribuan sampai dua ratus ribuan. Dari uang kas dan arisan mama-mamanya plus ada tuh sekitar tiga puluh ribuan sampai seratus ribuan.
Insight pembelajaran anak hanya senam, baris, nari, dan nyanyi juga mewarnai, dibilang anak belum pegang pensil dengan benar, nah ini salah ya dikasih tahu caranya dong dan dibetulkan. Durasi sekolah seminggu 3x dan 2 jam saja.
Anak sekolah di sekolah Islam montessori bilingual everyday dan full day school, insightnya meningkat pesat, bisa baca dan ngitung, lebih fokus, anak rutin solat dhuha dan solat 5 waktu plus ngaji iqro juga, renang juga setiap minggu. Ya tentu biaya juga sebanding waktu anak pertama dari uang tahunan delapan juta lima ratus rupiah sampai SPP yang tadinya satu juta lima ratus ribu rupiah jadi dua juta rupiah per bulan. Field trip ke Jakarta Aquarium dan Sentul Fresh dengan bus exslusif. Diajari sikap karakter, adab dan ahlak dan segi akademis juga agamis oke. Kelas dan toilet bersih dan ada helper plus kelas ber-AC. End year performance di TMII, dan anak usia 4 tahun udah bisa tampil di panggung besar dengan drama musical wow amazing.
Waktu itu mengingat ada adiknya kita mulai nih gamang wah naik terus pindah ke sekolah interactive dengan uang pangkal tujuh juta tiga ratus ribu rupiah dan SPP lima ratus ribu rupiah per bulan. Bagus sih banyak kegiatan seperti outbond di sekolah, berkebun, field trip ke Trans Studio Bandung, dan renang satu semester hanya 2x aja, dan pembelajaran biasa TK pada umumnya calistung juga, english ada tapi not everyday just lesson saja. Jadi dari segi akademis dan agamis kurang, termasuk solat dan ngaji tidak setiap hari. Ada uang kas tiga puluh lima ribu rupiah dan kompak sih mama-mamanya termasuk sosialnya jika ada yang sakit dan melahirkan, dan untuk buku tahunan bayar dua ratus tujuh puluh ribu rupiah. Ya ada market day juga ngajarin anak jadi pengusaha ya beli ya anak SD. Cuma ortu harus ikut nimbrung aja terjun ke sekolah. Gak hanya mendidik di rumah, ini nih riweuh bagi aku yang anaknya tiga.
Pelajaran kedua adalah anak nomer dua sekolah di TK IT, ada sih pelajaran baca setiap pagi dan baca iqro, cuma metode beda dengan baca montessori. Uang daftar dan pangkal dua juta dua ratus ribu rupiah, SPP dua ratus tiga puluh ribu rupiah per bulan, kas tiga puluh ribu rupiah dan uang kegiatan agustusan dan psikotest enam puluh ribu rupiah dan seratus ribu rupiah. Rutinitasnya itu aja tiap minggu mewarnai, belajar angka dan huruf, dan nari, dimana anakku udah kuajari di rumah, bikin playdough, jepitan dan mewarnai pakai kapas plus ada program MBG disini, tapi sayangnya menu yang diberikan anakku lebih suka bekal dari ibunya. Ya anak-anakku karena tipe pada cepat tanggep, jika rutinitas itu-itu saja ya bosan. Plus walmur kudu piket program MBG ini aku ijin gak bisa bayi gimana dong ya jadi nambah kerjaan aja mama tiga anak heuheu.
Insight yang didapet adalah jaman sekarang beda jauh dengan jaman kita dulu, sekolah negeri kualitas bagus dan jadi sekolah favorit, tapi nyatanya sekarang sekolah swasta pun kualitasnya sesuai ada harga ada rupa. Aku tipe suka anak-anak belajar fun, tidak ada PR, dan santai tapi anak paham, tapi harus disiplin, plus ilmu agama dan dunia seimbang gitu.
Selama anak-anak sekolah di sekolah umum, sekolah Islam terpadu dan interactive fine-fine aja tak ada masalah dengan guru dan wali murid lainnya. Adaptasi dan ritme mereka selalu bisa ikutin. Cuma insightnya sayang potensi anakku jika hanya itu itu aja mah.
Jadi kami sepakat baik anak pertama dan kedua balik di sekolah bilingual dan trilingual, full day school dan islamic, montessori dan kurikulum diniyah dan internasional.
Karena mereka berangkat dan pulang sekolah happy aja bahkan ketika ujian gak ada beban sama sekali, mandiri, disiplin enjoy fun. Makin soleha nah ini penting, mengingat kami pun lama dapet anak, mending anak dibekali dengan ilmu agama adab ahlak utama, jika anak pinter akademis dobel bonus Alhamdulillah. Kita muslim tapi harus berkarakter dan berwawasan luas gitu, jika kelak bersaing di kelas internasional pondasi agama kuat dan cerdas akal smart.
Tentu sebagai manusia biasa apalagi dapet amanah tiga anak harus menghitung finansial juga, anak pertama SD uang pangkal dua puluh delapan juta, bisa dicicil kelas satu sampai lima, lima juta rupiah, uang semester satu juta tujuh ratus ribu rupiah, SPP dua juta delapan ratus ribu rupiah dan eskul seratus lima puluh ribu rupiah. Anak kedua TK uang tahunan empat belas juta rupiah dan SPP dua juta seratus ribu rupiah. Bagi kami mah murah karena dulu program hamil anak tuh mahal, syukur Alhamdulillah dapet tiga anak sekarang, dan cicilan KPR gede bunga kita yang rugi, tapi buat dua anak sekolah lima juta rupiah sebulan anak pinter soleha kita dapet pahala jariyahnya juga sampai akhirat.
Jangan anggap mahal murah, jangan itungan ma anak, kita sekolahin di yang murah gak nambah tuh tabungan atau aset kita, kita sekolahin di yang mahal malah nambah rezeki kita, artinya anak punya rezeki-Nya sendiri, dan Alloh pasti ridhai jika di sekolah itu banyak hal-hal yang makin dekatkan anak kita dengan sang penciptanya Alloh. Anggep kita bayar uang tahunan, uang semester, spp untuk amal jariyah infaq sedekah dan perpanjangan sujud kita. Dan percayalah Alloh sesuai prasangka hambanya, jangan kepengaruh sama omongan sekolah mah sama dimana aja juga, gak berlaku untuk jaman now mah. Kualitas, fasilitas dan sebagianya silahkan pertimbangkan, karena udah ngalamin dari yang murah, menengah dan yamg sekarang lebih pricey, kalau melihat mahal lebih banyak yang mahal dan bagus lagi, kalau melihat murah ada juga yang lebih murah dan gratis seperti sekolah negeri.
Balik lagi tak menjudge bahwa ini lebih bagus atau yang lebih murah lebih jelek, cuma kami pilihkan untuk anak yang terbaik versi kami plus anak-anak nyaman dan happy, anak investasi dunia akhirat bukan berarti harus balas budi, tapi mencetak anak-anak sukses dunia akhirat soleha itu amal yang tak pernah putus bilamana kita sudah tiada pahalanya ngalir ke kita terus InsyaAlloh. Dan anak-anakku cocok dan nyamannya disini plus kita harus kuat tirakat juga dan terus berkembang sesuai anak-anak berproses, nah enaknya kita setiap minggu dikasih tahu minggu depan mau belajar apa jadi pas ujian anak juga happy karena paham bukan sekedar hafal, ini nih enaknya, InsyaAlloh Alloh mudahkan jika niat kita menyekolahkan untuk mendekatkan diri kita dan anak-anak ke Ilahi Robbi bukan hanya ambisi untuk pintar. Dan nanti adiknya yang ketiga ketika kakaknya kelas dua dan empat adiknnya masuk TK. Dan nilai plusnya lagi jika kita tempatkan anak kita di lingkungan yang pas minat bakat dan potensinya makin terasah dan melejit juga lebih hemat waktu karena cepat bisa, plus paket all in one tahsin tahfiz tiap hari, arabic, english everyday, kurikulum nasional dan internasional, renang juga jadi gak usah les-les di luar lagi, di rumah tinggal diulang pelajaran dan belajar yang akan dipelajari minggu depan, jadi bersinergi sekolah dan ortu. Cocok denganku yang mending di rumah tanpa kemana-mana tetep mendidik dan ajarin anak di rumah.
Alloh kasih lama hadirnya anak-anak kami, Alhamdulillah Alloh kasih anak-anak pinter soleha yang tumbuh kembangnya lebih cepat daripada anak seusianya, jadi anak-anakku PG 3 bulan aja, TK A 9 bulan dan TK B setahun, walau usianya mereka belum 6 tahun secara IQ, EQ, ESQ dan kesiapan mental udah bisa SD, termasuk fokus dan adaptasi sosialnya. Jadi kalau ada yang bilang gak kemudaan InsyaAlloh enggak, udah sesuai kemampuannya gak usah nunggu 7 tahun. Gak mau debat karena kami ortunya tahu potensi dan kemampuan anak-anak kami. Jangan pernah lelah berproses dan dampingi anak-anak, main dan belajar seimbang termasuk duniawi dan ukhrowi.