Yang berkesan di tahun 2017
Vita Pusvitasari
December 29, 2017
44 Comments
2017 akan berlalu tiga hari lagi, dan di desember ini usiaku menginjak 36 tahun.
Selalu suka dengan akhir taun selain ulang tahun juga anniversary di bulan ini.
Penutup tahun sangat berkesan bersama keluargaku ke taman burung pramestha Bandung tadi siang.
Tahun 2017 ini banyak yang berkesan untukku.
Salah satunya adalah keinginan untuk punya buku sendiri Alhamdulillah terwujud walaupun belum full satu buku karyaku, tetapi buku antologi barengan teman blogger lainnya hasil menang giveaway mbak Desi Namora.
Bukunya ketika kita dihadapkan akan kematian yang tinggal delapan hari lagi.
Isinya gak serem kok lebih ke instropeksi diri bahwa kematian itu pasti pada setiap mahluk yang bernyawa, agar kita ingat mati dan selalu bersyukur bukan berkeluh kesah.
Ini dia buku 8 hari menuju kematian, waktu itu aku emang rajin banget ikutan lomba ngeblog.
Terkadang manusia suka angkuh dengan yang dia punya, padahal semuanya adalah titipan, dan galau gelisah akan sesuatu tak pasti, padahal jelas selama kita hidup akan diuji dengan kesenangan dan kekhawatiran.
Jika begini, harus segera mencharge iman kita.
Kalau mau baca tulisanku boleh nih yang ini Jika Waktu Kita Hidup Di Dunia ini tinggal 8 hari.
Ya lebih ke self reminder aja kadang apa sih tujuan kita hidup di dunia ini.
Dunia ini fana, akhiratlah yang kekal abadi.
Setiap detik setiap menit setiap waktu kadang ada keajaiban dan hal tak terduga di depan mata kita, tetapi jika kita hidup di jalan yang sesuai norma dan agama InsyaAlloh hidup kita bakalan bahagia dan selamat dunia akhirat.
Hal kedua yang bikin aku berkesan di tahun 2017 ini kejutan akhir tahun, sejak pindah ke Semarang 9 taun yang lalu tahun baru di 2009, aku tak betah di kota ini, tapi tetep aja aku dan suamiku jalani, dari rangkaian program hamil alami sampai inseminasi sejak 3 bulan setelah menikah, pindah kontrakan 6x hingga beli rumah di 2013, terus Alloh kasih yang kuminta, dari umroh, beli rumah, beli kendaraan, Subhanalloh Alloh mudahkan itu semua.
Bahkan pekerjaan dari Apotek, PBF obat jadi, sampai PBF bahan baku obat, bahkan dosen dan guru SMK Farmasi pun pernah kujalani.
Dari yang pernah naik angkot, taksi, motoran, mobil second sampai mobil baru Alhamdulillah kelakon.
Sampai dari profesi Apoteker dan Blogger.
Satu hal yang bikin berkesan teman-teman blogger inilah yang bikin aku betah di Semarang.
Hingga sudah gak terlalu ingin pindah lagi dekat Bandung.
Berbagai event blogger bikin aku senang, bisa mempelajari berbagai karakter orang dan arti teman sejati, juga ilmu baru di setiap acara dan rezeki teman baru.
Alhamdulillah lagi walau aku gak suka ngerumpi ama tetangga, setiap pindahan rumah mesti dikasih seprei, pernah sekali panci hehe.
Jadi selama 7 kali pindah selalu di Semarang selalu dikasih kado ama tetangga, bukan berarti aku sombong tapi emang gak senang bergosip hihi.
Dan setiap rumah yang kutinggali di Semarang tetangga dulu pe sekarang minimal ada satu orang yang masih sms atau whatsapp menanyakan kabarku dan suamiku.
Teman blogger banyak yang doain pe sekarang aku mau pindahan ke Jakarta, pasti aku akan merindukan kalian teman-teman, tapi jauh dimata dekat di hati dan komunikasi via dunia maya ya kan hihi.
Jujur rasa ini kurasakan lagi, ketika dulu bisakah umroh, dan terwujud, biasanya kita menggebu-gebu tapi pas tercapai terharu biru dan antusias jadi biasa saja.
Tapi bersyukurlah pastinya, yah kadang aku malu sama Alloh saat imanku turun, suka mengeluh sedikit atau bersedih kok Alloh belum mengabulkan doaku, tapi sebetulnya Alloh selalu mendengar doaku, hanya aku perlu bersabar saja, dan ternyata ketika yang kuminta datang disaat yang benar-benar tepat.
Dulu sempat galau kalau dipindah bagaimana rumah belum lunas, eh Alloh malah mengabulkan saat rumah sudah lunas, jadi tak ada beban, malah ada aset untuk modal beli rumah lagi di Jakarta Alhamdulillah.
Kata orang, Jakarta riweuh dan ruwet, aku dan suamiku hanya sebentar dulu di Jakarta, aku hanya seminggu saat belum nikah mengurus ijin waktu kerja di apotek di Kemenkes, dan suamiku 3 bulan training di perusahaan tempatnya bekerja sekarang sebelum diangkat karyawan tetap.
Alasan kami optimis hidup di Jakarta adalah pengen program hamil dan berhasil, karena selama di Semarang 9 tahun dokter terbaik di kota ini sudah kami coba tapi belum berhasil, memang Alloh Yang Kuasa atas segala sesuatunya tapi kita kudu berdoa dan berikhtiar.
Alasan kedua, ortuku dan kami makin menua, kalau mudik jauh dua-duanya gempor heuheu.
Bandung juga kota kenangan karena tempat kami dulu kuliah dan bertemu hingga menikah.
Happy aja bawaannya kalau kesini.
Jadi nanti mudik jauhnya nanti ke Ponorogo aja.
Alasan ketiga, kami mulai berpikir karena aku dan suamiku kerja di swasta, kalau pensiun nanti dan anak kami kuliah gimana biayanya, harus minimal punya toko obat berijin atau apotek ke depannya klinik buat dana pensiun dan anak-anak kami.
Ya mumpung belum usia 40 tahun.
Dari segi sekolah dan kuliah kalau menurut kami terbaik di Bandung syukur-syukur bisa menyekolahkan ke luar negeri buat anak kami nanti InsyaAlloh.
Ya Alhamdulillah di Semarang lebih dari cukup banget segala sesuatunya, cuma mencoba keluar dari zona nyaman untuk menantang diri lebih baik lagi dan buka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Dan yang paling berkesan lagi, di tahun 2017 juga banyak yamg kuinginkan seperti mengajar anak SD lewat kelas inspirasi, berbagi itu tak rugi justru menambah bahagia dan berkah.
Dan jadi blogger kesehatan dan lifestyle juga sering travelling ke tempat wisata bersama suami menjelajah bandungan, ungaran, ambarawa dan kabupaten semarang.
Nah satu lagi di tahun 2017, setelah merunut ke belakang aku jadi ingat orang baik akan ketemu dengan hal baik lagi, bukan mengaku baik. Cuma kadang yang aku khawatirkan pada kenyataannya semua berjalan lancar.
Dan gak ada kebetulan di dunia ini ,contohnya udah rencana mau ke ponorogo garut dan bandung liburan akhir taun ini, karena minimal setaun dua kali pas lebaran dan liburan akhir taun.
Nah ya tetiba bumer sakit dan kita batal ikutan deswita ke brebes jadi ke ponorogo, nah pulang dari sana dikabarin suami bakalan dipindah kantor pusat balik lagi jakarta, serasa mimpi, minggu kemarin nyiapin segala sesuatunya dan semua berjalan seperti biasa, dan liburan akhir tahun ini selain kumpul keluarga, sekalian lihat dan kasih dp rumah di Jaktim dekat kantor suami buat nanti akhir Januari maksimal harus sudah stay disana, Alloh Maha Tahu Segala-Nya Subhanalloh 😇.
Aku nulis ini di Bandung, di rumah ortu, kumpul dengan adik-adik dan keponakan.
Makin berarti keluarga untukku.
Ketemu sepupu yang tinggal di Jakarta dan ternyata tempat kontrakan dia dulu dekat dengan kantor suamiku, bikin plong setelah kamis kesana untuk melihat rumah selanjutnya yang akan aku tinggali.
Ternyata Jakarta tak seruwet yang dipikirkan kalau lebih mahal sih iya hehehe.
Cuma yakin aja Alloh mah Maha Kaya.
Kalau macetnya sih sudah sama kaya aku dan suamiku berangkat dan pulang dari rumah perbatasan Semarang Timur ama Demak ke Semarang kota.
Sesuai tema arisan gandjel rel yang ke-19, "Peristiwa Yang Paling Berkesan di tahun 2017. Pokoknya yang kutulis di blogku dari Januari sampai Desember 2017 juga sangat berkesan untukku.
Mbak Tanti aku bertemu baru sekali waktu ke desa bahasa Borobudur, kalau Uzha mah sering di berbagai event blogger di Semarang, Ungaran dan bahkan Yogya.
Dua-duanya kukenal sebagai blogger.
Mbak Tanti di Pekalongan, Uzha Semarang.
Mbak Tanti sudah berkeluarga, Uzha segera berkeluarga InsyaAlloh 😊.