Sunday, March 27, 2016

Jika waktu kita hidup di dunia ini tinggal delapan hari


Yah semua mahluk hidup ciptaan Allah akan kembali kepada-Nya.
Pernah kan dalam hidup kita ditinggalkan nenek kakek, ya aku mengalaminya kehilangan kakek dari bapak waktu masih kuliah tahun 2002, nenek dan kakek dari mamah tahun 2009 setelah 3bulan menikah.

Semua orang pasti akan mati entah itu takdirnya seperti apa semuanya pasti kembali ke pangkuan Ilahi Rabbi.
Pernahkah terbersit dalam benak kita jika waktu kita untuk hidup di dunia ini tinggal 8 hari lagi, apa yang kita lakukan, sudah siapkah kita dengan amalan yang akan dibekal nanti untuk akhirat.
Hmm rasanya hati ini sedih sekali jika waktu sebentar lagi, baca Alquran masih sesuai tajwid belum bisa qiroati dengan lagu nada yang indah, shalat wajib kadang tidak on time karena urusan duniawi, shalat sunah kadang iya kadang tidak dilakukan, mengikuti pengajian baru yang dekat rumah saja sebulan sekali, ucapan apa sudah benar atau masih suka menyinggung orang lain barangkali, sama ortu apa sudah benar2 bisa balas budi dan menyenangkan hatinya, sudah jadi istri yang solehah apa belum, dan paling menyedihkan belum punya anak soleh yang bisa mendoakan. Yah dirasa2 banyak yang kurangnya, apakah zakat dan sedekah sudah betul hitungannya, masih ada utang apa tidak.

Ya pertanyaan2 itu muncul di benak saya, jujur masih pengen banyak solat sunahnya dhuha mungkin bisa rutin dilaksanakan tapi tahajud kadang iya kadang tidak, demikian halnya dengan puasa sunah, shalat wajib pengen ketika adzan berkumandang langsung melaksanakan shalat.
Jika manusia tahu amalan shalat adalah yang pertama dihisab akan merangkak untuk shalat.
Dan mungkin kita merasa sudah ngajak jalan2 ortu ke tempat wisata dan ngasih uang beberapa rupiah atau membelikan makanan kesukaannya tapi jika dihitung jasa dari melahirkan, menimang saat bayi, merawat sampai menyekolahkan sampai sarjana bahkan membiayai pernikahan sungguh gak bisa dihitung dengan uang.

Dengan keluarga adik atau kakak ipar, ortu, mertua dan suami atau tetangga sudah jadi baikkah kita kepada mereka, terkadang mungkin ada ucapan kita ketika marah emosi menyakiti mereka, sudah menerima permintaan maaf dengan tuluskah mereka, termasuk teman di dunia nyata dan dunia maya.
Apakah sedekah dan zakat kita benar2 diterima Allah dan kita tulus ikhlas atau masih ada sifat ujub atau riya naudzubillah deh.

Utang ya dulu beli motor atas nama saya sendiri Alhamdulillah tunai, tetapi rumah sama mobil atas nama suami masih nyicil, sesuai akad kredit rumah lunas 2027, mobil 2020, sedih ya kalau mau lunasin agak lama waktu ngumpulinnya.Tetapi ada hal yang wajib disyukuri selama ini ada rezekinya buat nyicil dan Alhamdulillah bangun rumah bagian belakangnya juga lunas.
Yah pasrah deh gimana lagi berdoa sambil berusaha cari rezeki yang halal.

Lalu jika kita tahu 8 hari lagi mau meninggal pasti akan beribadah dengan giat dan sungguh2 ya kan, pasti uang dan lain2nya jadi tidak berarti, kita akan sibuk berbuat baik untuk orang sekitar dan tentunya keluarga. Banyak dzikir dan banyakin amal2an lainnya, kalau utang pasrah kan 8 hari kayanya gak mungkin lunas, yakin sama Allah tetapi harus ukur logika dan kemampuan diri.
Sejatinya baiknya kita mau masih hidup atau sudah dekat ajal kita harus selalu berbuat baik, beribadah dengan sempurna dan sedekah sebanyak2nya, juga meluangkan waktu untuk keluarga yang dekat yaitu suami harus harmonis, sama ipar dan mertua sedikit menekan ego kita, sama ortu dan adik tetap komunikasi walau jarang ketemu bisa via sms atau telepon.
Yah sama tetangga dan teman saling menghargai atau kasih oleh2.

Pepatah mengatakan "Kejarlah duniamu seolah kau akan hidup seribu tahun lagi, dan kejarlah akhiratmu seolah kau akan mati besok"
Iya maksud dari pepatah ini kita cari uang sebanyak2nya untuk kebaikan dan kebahagiaan kita juga untuk diwariskan ke anak cucu dan membantu orang lain, karena sedekah pakai uang, umrah dan haji apalagi butuh uang yang banyak, beli rumah, kendaraan bahkan makanan minuman juga pakaian pakai uang bukan.
Dan beribadah kita harus sungguh2, shalatlah tepat waktu sebelum kita dishalatkan, sedekahlah karena Allah akan menambah keberkahan pada rezeki kita juga ada hak anak yatim dan kaum duaffa pada rezeki kita, berbuat baik sedikit Allah akan balas berlipat2 insyaAllah, tetapi berbuat jahat Allah hanya akan balas sesuai kejahatan yang kita perbuat, dan ingat adanya hukum karma.

Hmm rasanya kalau waktu sebentar lagi amalan masih kurang banyak kita gak bisa apa2, cuma Allah yang Maha Tahu apa baik buruknya kita. Semoga Allah senantiasa menerima amalan kita, menghapuskan semua dosa kita dan kelak kita dikumpulkan di surga-Nya bersama orang2 yang kita cintai dan mencintai kita.
Ketika kita mati emas dan harta tidak akan dikubur bersama kita, tetapi cuma 3 ilmu yang bermanfaat, doa anak yang soleh dan sedekah kita.
Sesungguhnya sedekah kita itu adalah harta kita sesungguhnya, maka banyaklah sedekah, dengan uang, pikiran , tenaga dan senyum.
Senyummu pada saudaramu adalah sedekah dimata Allah.

Saya belum punya keturunan sama suami sudah menanti selama 7tahun entahlah siapa yang mendoakan kami kelak jika sudah tiada.
Ilmu dari kuliah dulu saya pakai untuk mencari rezeki, terkadang ada orang yang bertanya tentang obat, tapi saya tidak tahu manfaat apa tidak.
Sedekah saya suka tapi apakah tepat sasaran dan diterima oleh Allah walohualambisawab.

Yah satu hal yang terbayang jika saya meninggalkan duni ini orang2 yang saya cintai apakah akan mendoakan saya atau tidak.
Merekalah yang terbayang di benak saya saat ini.


Suami saya


Mamah bapak saya


Adik2 dan ponakan saya

Semoga jika Allah memanggil saya ke pangkuan-Nya saya dalam keadaan yang sangat baik dan khusnul khatimah Aamin, dan bisa merangkul mereka yang kusayang ke jannah-Nya Aamiin. Dan banyak orang yang menyalatkan dan mendoakan saya Aamiin.

"Tulisan ini diikutkan dalam dnamora Giveaway"





11 comments:

  1. Inspiratif banget mbak... Saya selalu takut mengingat kematian, semoga kelak ketika meninggal bisa khusnul khotimah

    ReplyDelete
  2. Aamiin, kematian memang harus kita hadapi suatu saat nanti ya mbak Vita, entah kita siap atau tidak. Semoga kita semua akan meninggal dalam keadaan yang Khusnul Khatimah :)

    ReplyDelete
  3. Iya mbak ade makasih, Aamin
    Betul mbak anjar, Aamiin

    ReplyDelete
  4. Suka banget sama motto hidup ini mbak
    "Kejarlah duniamu seolah kau akan hidup seribu tahun lagi, dan kejarlah akhiratmu seolah kau akan mati besok"
    Sukses utk GA nya mbak
    Salam kenal ^_^

    ReplyDelete
  5. Iya mbak makasih, salam kenal juga ya

    ReplyDelete
  6. Iya mbak makasih, salam kenal juga ya

    ReplyDelete
  7. Sukses mbak GA nya. Kematian pasti datangnya, namun kita justru terlalu sering mempersiapkan hal yang tak pasti ya mbak :)

    ReplyDelete
  8. Betul itu, oke makasih ya mbak marita

    ReplyDelete
  9. Semoga kita semua bisa husnul khatimah, ya Mba..

    ReplyDelete
  10. Semoga segera dianugerahi keturunan Mba syg :) Terimakasih tulisannya, Melimpah berkah segala urusannya Mba,, aamiin

    ReplyDelete
  11. Aamiin Allohumma Aamiin, iya mbak makasih ya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup