Friday, May 12, 2017

Critical Eleven seolah flashback antara aku dan suamiku

Critical Eleven, penasaran dengan film ini, setelah baca review novelnya.
Reza Rahadian memerankan Aldebaran Risjad/Ale, jadi inget anaknya mbak Dedew Alde nih, dan Adinia Wirasti memerankan Tanya Baskoro/Anya.



Critical eleven adalah waktu dimana naik pesawat yang amat penting, 3 menit take off, dan 8 menit landing jadi total 11 menit.
Tidak tahu beberapa menit ke depan hidup kita akan gimana ya kan.
Nah ya Anya wanita karir yang sukses, sering pakai pesawat untuk menunjang karirnya, Anya suka bandara karena disana waktu berputar dan bisa menuju kemana aja, dan kejadian tak pernah sama di bandara, selalu ada yang baru, akupun sangat suka bandara, dimana pun , selalu senang ketika di bandara.
Nah singkat cerita mereka berjodoh gegara ketemu di pesawat, hihi jadi ingat ketemu suamiku depan TU ITB bayar SPP heuheu.

Nah film ini durasi lumayan panjang, hampir 2 jam lamanya.
Layaknya tradisi biasa di Indonesia sebelum menikah dikenalkan dulu ke orang tua, lalu dilangsungkan pesta pernikahan.

Nah yang bikin aku termehek-mehek adalah adegan dimana Anya harus sendirian di rumah, di Newyork ketika Ale ke Mexico, mengingatkanku ketika 2010 di Semarang sendirian, ditinggal suamiku ke Australia, pe nangis gak karuan, jadi seperti flashback deh.
Ya sendirian dan berjauhan dengan orang terkasih, bikin kita jadi uring-uringan, gak puguh, untung punya iman jadi tidak pe depresi ataupun jadi gila.

Dari adegan demi adegan kok seperti mengingatkan rumah tanggaku sendiri, ketika musim gugur/autum di Newyork yang indah, suka banget dengan scene ini, kembali diingatkan ketika kami di Madinah dan Mekah juga Thailand jalan berdua, hidup kami tak ada yang kurang, tapi alangkah lebih sempurna akan hadirnya anak yang didamba, percakapan Ale dan Anya mengingatkan hal ini.

Terus adegan ketika Anya kehilangan Aidan yang dikandungnya, hancur hati Ale dan Anya berpelukan berdua, sambil nangis, Yaa Alloh aku baper pisan, ingat kejadian setaun lalu april 2016 ketika inseminasiku gagal, ketika harapan membuncah dan yakin positif hamil, tapi nyatanya masih negatif, kami berdua nangis sesenggukan di kamar, pe mata bengkak, Gusti ini film bikin nangis menguar memoriku.

Dan adegan ketika Anya disalahkan Ale karena kesibukan kerja jadi kehilangan anak, rasanya kami pernah mengalami, aku marah campur sedih kaya Anya, masih sayang ama suami, tapi males ngomong.
Nah adegan ketika teman Anya hamil sementara anaknya meninggal, nangis tersedu, aku pun ya nangis, kadang ya denger teman hamil ya senang, kudu tersenyum, ada teman atau kerabat hamil dan melahirkan, tapi dalam hati sedih, kapan giliranku Gusti, manusiawi banget.

Nah bener ya film ini mengingatkan kadang kita lupa atas apa yang Alloh kasih dalam hidup kita, sehingga sibuk memikirkan apa yang kita belum punya, adegan Anya yang berkarir sebetulnya hanya untuk mengalihkan pikiran, sama halnya dengan diriku, cari kesibukan hanya biar gak inget bahwa aku belum punya anak, dan suamiku masih selalu ada untukku.Kadang suami merasa mampu menafkahi, tapi sebabai istri yang sering ditinggal luar kota dan luar negeri hanya butuh kegiatan positif untuk mengisi waktu luang.
Konflik yang terjadi pasca kehilangan anak, Anya merasa sendirian dan Ale merasa Anya egois, sama halnya kalau sedih terlalu mendalam, keharmonisan rumah tangga bisa jadi terganggu, jadi sulit komunikasi.

Adegan Anya dengan ibunya Ale yang diperankan Widyawati pun bikin nangis, ya ingat mamah bapakku ketika entah keberapa kali program hamilku gagal, mereka pun turut sedih walau melalui percakapan di telfon.

Ya pengalamanku dan film ini mengajarkan bahwa yang buat kita kuat adalah diri kita sendiri, berdamai dengan diri sendiri, ikhlas akan takdir Illahi, itulah self healing, biar hidup kita jalan terus dan bahagia.

Seperti film ini Anya berhasil punya Ansel, dan teman sejati itu adalah suami kita sendiri, jodoh kita, pasangan hidup kita, berdua bersama saling melengkapi menyembuhkan luka.
Inti pernikahan untuk meraih bahagia hakiki yang di dalamnya harus bisa melewati ujian demi ujian, berdua baik susah dan senang, seperti yang dikatakan Ale kepada Anya menghancurkan tembok dan jembatan pemisah diantara mereka berdua. Ego antara suami istri harus disingkirkan biar komunikasi lancar.
Tapi kadang ya memang wanita itu ingin dimengerti, tapi pria kadang kurang peka dan sensitif.
Dukungan keluarga juga penting, sepeti digambarkan di film ini, dukungan ibu, bapak, adik dan kakak.

Overall aku suka film ini, menguras emosi, tapi memperkaya batin, ya memaknai hidup jangan dalam hitungan menit, tapi harus itungan tahun, mungkin kita sedih sekarang, gak akan tau beberapa tahun ke depan. ALLOH MAHA PENGATUR KEHIDUPAN TAHU YANG TERBAIK UNTUK HAMBANYA.
Hidup itu berpasangan, sedih senang, suami istri, dan anak.
Sesungguhnya harta dan anak adalah perhiasan, yang paling indah wanita soleha, yang nurut ama suami.
Mungkin tidak dalam 3 bulan yang instan, kita lihat 8 tahun ke depan.
 Jadi pengen baca bukunya mbak Ika Natassa pengarang novelnya, sutradara Monty Tiwa kerenlah, berhasil bikin baper merebes mili.

Drama romantis yang bikin nangis sesenggukan, setelah drama korea goblin, film ini yang bikin aku baper banget deh hehe. Sayang terlalu banyak adegan dewasa di film ini, padahal tanpa itu pun film ini sudah bagus loh.






32 comments:

  1. Mba bikin baper banget ini adegan demi adegan.. Mesti nonton ini mah.. Tapi aku kalau nonton malah riweuh bocah yang dibawa mesti 3. Jadi aku harus nungguin dvd originalnya dulu.. Gak apa2 deh nunggu lama, daripada nonton bioskop tapi gak konsen. Xjxi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jadi nonton berlima ya mba nov, huum tungguin dvd originalnya, atau nanti tayang di hooq ya 😊

      Delete
  2. Jadi penasarann pengen nonton juga sama suami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus filmnya, drama rumantis, dari jodih, kehidupanrumah tangga, pokoknya tonton deh 😊

      Delete
  3. Jadi penasaran pengen nonton film nya

    ReplyDelete
  4. Didoakan ya, Mbak. Semoga segera dipercaya menjaga amanah yang dinanti-nantikan. Aamiin :)

    ReplyDelete
  5. Suamiku ga bakalan mai deh diajakin nonton film kek gini. Stay strong ya mbak..insyaallah tahun ini ya bisa hamil ;)

    ReplyDelete
  6. Penasaran pingin nonton mba Vita, blm pernah baca novelnya hiks ^_^ Semoga kita dibahagiakanNya sesuai rencanaNya ya mba. Tetap semangaaatt *:* create our own happiness

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus filmnya mbak oma nonton ama suami deh, huum mbak, InsyaAlloh selalu semangat 😊

      Delete
  7. Punya bayi susah kalau mau nonton.. Baper aja lihat postingan mbak Vita :) tertarik sama film ini karena yg main Reza sama Ardinia, suka chemistry nya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum ya mbak Afan gak ada yang jagain, huum bagus akting Reza dan Adinia, memang baper filmnya mbak ririt ☺

      Delete
  8. Aku sudah baca novelnya mbak, lebih bikin nangis hehehe. Dan sekarang malah penasaran filmnya dududu.

    www.extraodiary.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah aku pun jadi pengen baca novelnya nih 😊

      Delete
  9. Hai mbak, salam kenal!
    Saya belum baca novelnya dan belum nonton filmnya. Tapi penasaran juga mau liat sehebat apa sih chemistry Adinia - Reza. Katanya lebih bagus dibandingkan film mereka sebelumnya.
    By the way, tetap semangat ya mba. Semoga segera memiliki momongan. Allah has the best plan for you. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga, halo 😊, huum dapet banget chemistry Reza Adinia, makasih dukungan dan doanya, InsyaAlloh Aamiin 😇

      Delete
  10. Mau nonton tapi takut baper...hehehehe. Udah lama pisan aku nggak nonton film drama Indonesia di bioskop.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dijamin baper, apalagi yang udah merasa menanti anak lama, nonton atuh teh Nia ama suaminya 😊

      Delete
  11. pwngen nontooon, tp cara ninggal dhafin nya gmn yaa? hmmm, ga enak kalo ijin buat nonton, sdg eyangnya dsuruh momong. wkwkwk... aaahhh,, baper bapeerrr baca ceritanya mbavit yaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bagus nih film, cocok buat pasangan yang pernah kehilangan anak dan menanti hadirnya anak tercinta, iya jangan bawa anak karena banyak adegan dewasa yang mesra 😊

      Delete
  12. Mba Vita, aku penasaran ini. Diangkat dari Novel Ika Natassa yang sudah tak diragui lagii dalam membuat kisah. Suami mba Vit kerjanya apa sih kok sering ke luar negri ya? kemarin itu dari Korea hehehe kepo. Semangat ya mba Vit, mungkin disuruh Allah untuk nabung dulu sebelum punya debay.
    :hug:

    ReplyDelete
    Replies
    1. Account eksekutif merck mb nyi 😊, huum tetep semangat kok 😊

      Delete
  13. setuju mbak berdamai dengan diri sendiri adalah hal yg terbaik daripada menyakiti diri sendiri dengan hal2 yg negatif, wajib nonton nih...aku juga suka banget ma reza

    ReplyDelete
  14. Aaaak, pengen nonton *lalu digandoli arkaan hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi kalau mau nonton, jangan bawa arkan ya mbak, banyak adegan dewasa 😊

      Delete
  15. Aku uda baca novelnya mba dan sakses bikin baper untuk filmnya masih belum nonton nunggu timing yang tepat ah biar ga baper :)
    makasi reviewnya mba dan pesannya mengena sekali aku juga setuju bahwa segalanya memang diaturNya dengan sedemikian rupa sehingga itu terbaiks untuk kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum bagus filmnya juga, iya mbak Alloh mah the best planner in the world deh ya 😊

      Delete
  16. Akkk penasaran at, semoga bisa segera nontoon..

    ReplyDelete
  17. Nostalgia, ada memang satu film yg tak jauh beda dengan kisah kita hhe kunbal ya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup