Wednesday, October 4, 2017

Menginspirasi jadi Terinspirasi di kelas inspirasi

Foto by Annas

Sabtu lalu, aku ikutan gabung dengan kelas inspirasi Semarang, ikutan ini sebagai inspirator atau relawan pengajar, diseleksi dulu loh.
Harus berprofesi di bidang yang kita tekuni lebih dari 2 atau 3 tahun bekerja. Sosmed kita juga dilihat untuk mengecek siapa kita.
Tgl. 17 September kita dibrifieng di kartini dan langsung survey lokasi ke sd kalisidi ungaran.
Perkenalkan dari kiri ke kanan, mas Adnan design grafis sekaligus dokumentator dan fasilitator, mas Putra banker sekaligus relawan pengajar, mas Indra guru sekaligus fotografer, aku apoteker sekaligus relawan pengajar, mbak Raisa mahasiswi sekaligus fasilitator, mbak Hanifah design grafis sekaligus fotografer, mbak Laila baru lulus SMK sekaligus videografer, mbak Soraya HRD sekaligus fasilitator, mbak Yunita PR sekaligus relawan pengajar, mas Gempar maritim sekaligus relawan pengajar, mas Adi design grafis sekaligus fotografer, dan mas Pandu PR sekaligus relawan pengajar.

Foto by Annas

Berfoto dengan para guru SD Kalisidi yang ramah dan baik sampai kami dijamu dengan teh hangat dan makanan ringan.
Sdnya terletak di desa Kalisidi, kecamatan Ungaran Barat, kabupaten Semarang.
Walaupun kami bertemu pada saat hari briefing sekaligus survey lokasi, dan pada hari H kelas inspirasi juga refleksi, kami sudah akrab dan kompak.
Ya kan di dunia ini tidak ada hal yang kebetulan.
Semua yang terjadi sudah takdir Illahi, termasuk pertemuan kami ini.

Foto by Indra

Sebelum kita semua masuk kelas, kita berkumpul dulu di lapangan, untuk perkenalan dan sambutan Kepsek, juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan menari baby shark.
Anak-anak sangat antusias dan senang, kita pun senang.
Kami semua dari rumah setelah solat subuh dan sarapan, jam 6 sudah kumpul di alun-alun Ungaran lama.

Foto by Indra

Aku kebagian mengajar di kelas 2, 3, 4 dan 5.
Kelas 2 dulu nih, hal yang pertama dilakukan adalah perkenalan, terus memasangkan pita untuk dituliskan nama anak ke kepala anak masing-masing, langsung dikerebung anak-anak, direbutin pengen dipasangin pitanya, aih serasa jadi ibu hehe.

Foto by Indra

Lihat wajah polos mereka, mereka generasi harapan bangsa yang harus kita dukung pendidikannya agar tercapai cita-citanya.Yang bikin aku tercengang adalah ada anak yang berantem ama temannya cowok dua-duanya, akhirnya setelah kudekati anak yang nangis akhirnya reda, dan baikan ama temannya walau gak mau tatap muka, kutanya udah besar mau jadi apa, jadi kyai ama polisi, wah gak boleh berantem harus rukun ya, iya bu kata mereka, salah seorang temannya nyeletuk bu kalau berantem termasuk dosa bisa diazab kubur dan diazab Allah, nah tuh betul sekali.Kamu rajin mengaji ya, bukan suka ikut nonton sinetron pas ibunya nonton tv. Wah aku jadi pengen ngekek, anak itu benar meniru kita orang dewasa loh.

Foto by Indra

35 menit berlalu, aku kemudian ngajar di kelas 3, sama metodanya perkenalan nama dan profesi apoteker, aku pun mengajak anak-anak buat praktek dengan kertas pH, buat ngecek pH air mineral, susu, kayu putih dan bedak bayi, juga madu dan sabun serta sampo.
Wah seru deh anak-anak pada antusias dan semangat dengan ice breaking nari baby shark diiringi lagu baby shark versi Jawa.
Bikin aku happy ketika anak kelas 2 dan 3 kutanya, jadi anak-anak Apoteker itu apa, mereka jawab saling bersahutan membuat obat, meneliti makanan minuman, sabun dan kayuputih, ya alias kosmetik, hatiku melompat kegirangan, berarti apa yang kusampaikan dengan verbal dan praktek itu anak kelas 2 dan 3 mengerti, yess batinku.

Nah terbukti kan positif narik positif, dan anak ibaratnya teko kosong yang siap diisi penuh oleh air.
Walau 2 anak cowok yang kelas 3 ada yang berantem, satunya nangis lagi, kudekati lagi, suruh baikan dengan disorakin temannya biar pada baikan, sebelum baikan gak boleh istirahat sahutku, disini kuperlihatkan biskuit ada kandungan gizi, yang apoteker pun menentukan gizinya dan aman tidaknya mereka konsumsi.
Anak kelas 3 lebih heboh dari kelas 2, tapi tetap bisa menyimpulkan apoteker itu apa dengan benar.
Di kelas 3 ini kubagi biskuit semua anak kebagian sembari menunggu jam istirahat.
Semua anak itu cerdas, kecerdasan emosi dan otaknya seimbang, ada yang caper tapi ternyata memperhatikan.

Foto by Indra

Menginspirasi anak anak SD, aku pun jadi terinspirasi oleh merekam ingat jaman sekolah dulu, mengobati kerinduan akan hadirnya seorang anak dalam rumah tanggaku yang mau 9 tahun.
Kebahagiaan itu menular, anak happy, bu guru juga happy nih.
Lihat semangat dan antusias anak-anak ini ketika setelah masing-masing mencelupkan kertas pH dan bergiliran menyamakan perubahan warna di angka 1-14, asam aau basa.

Foto by Indra

Aku pun tanya praktek ini menarik gak anak-anak, menarik katanya, senang? senang katanya.
Wah Alhamdulillah.
Aku meneteskan minuman itu semua ke dalam wadah buat bikin es balok kecil, dalam hitungan ketiga mereka mencelupkan berbarengan.

Foto by Hanifah

Mengajar di kelas 4 anak-anak lebih interaktif dan berani mengacungkan tangan untuk bertanya.
Salah satunya bu kalau jadi Apoteker bisa keluar negeri, bisa kataku, mereka pun antusias pengen tahu, sudah kemana saja, Alhamdulillah sudah ke Bangkok Patayya Thailand, Mekah Madinah Jedah, dan Malaysia.
Wow kata mereka.
Tetapi hanya satu dua yang mau jadi Apoteker, kebanyakan dafi mereka ingin menjadi dokter, tentara, polisi, cheff dan pemadam kebakaran.

Foto by Hanifah

Yang di kelas 5 paling anteng dan manut dari keempat kelas yang kuajar, mereka juga narinya kompak.
Di kelas 5 praktek, narik kesimpulan dan menempel cita-cita mereka di pohon cita-cita, lebih cepat, bahkan ada yang curhat tentang guru dn pelajaran mereka.
Senam gemar makan ikan juga, sekaligus mengajarkan mereka supaya senang makan ikan supaya pintar dan sehat.


Video by Annas, edit by Vita

Seru banget, sehari menginspirasi akan dikenang selamanya.
Tonton di youtubeku.
Yuk yang belum ikutan, kita menginspirasi dijamin bakalan terinspirasi juga, seru dan asyik, berbagi bakalan bermanfaat buat anak-anak dan gak akan  rugi deh
Setiap ketemu orang baru dan tempat baru, selalu ada sejarah baru dalam kehidupan kita.
Kelas Inspirasi, bersama membangun mimpi anak Indonesia.

Foto by Indra

Semoga kelak 20 tahun ke depan cita-cita kalian terwujud anak-anak. Kelak mungkin kalian yang menginsipirasi anak-anak kami.

Foto by Indra

Wajah sumringah aku dan muridku sehari, anak kelas 5 SD kalisidi.

Foto by Hanifah

Aku dan anak kelas 3 SD Kalisidi yang aktif dan heboh.

Foto by Indra

Terima kasih buat panitia Kelas Inspirasi Semarang yang ke-4, makasih buat tim rombel 12, terima kasih buat bapak ibu guru dan anak-anak SD Kalisidi 2, dan suamiku yang setia menunggu sekaligus jadi fotografer plus asisten pribadi ketika mengajar, bahkan dari briefing sampai refleksi.
Kalian luar biasa.
Salut buat semuanya, karena ternyata ngajar anak SD butuh energi besar dan lebih capek dibandingkan ngajar mahasiswa baru dan anak SMK.
Sungguh pengalaman yang tak akan terlupakan deh.





















13 comments:

  1. Entah kenapa kalo baca tulisan-tulisan bertema relawan dsb selalu exciting banget. Apalagi kalo melibatkan anak-anak SD yang merupakan generasi penerus. Keseruan mereka, kelucuannya dan masih banyak lagi hal-hal mengenao childhood memories selalu menjadi bahan self-healing dikala mood lagi down. Thanks for sharing, great!

    ReplyDelete
  2. Menyenangkan ya mba hihi. Btw, aku daftar yang Blora loh mba :D yuk, ketemu di sana lagi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sangat menyenangkan sept, wah kalau blora suamiku anter jemputnya rada jauh ini mah 😀

      Delete
  3. Seru acaranya, dapat pahala juga buat peserta

    ReplyDelete
  4. Wah seru banget mbak bisa belajar bareng anak-anak. Metode seperti itu anak suka banget, jadi nggak bosen di kelas. Besok pasti minta lagi. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum mbak, pas kita mau pulang anak-anak ada yang nungguin kakak besok kesini lagi gak 😀

      Delete
  5. Aku sebenarnya pengen ikut lagi tahun ini. Karena tahun kemarim sangat mnegesankan. Sehari rolling ngajar 6 kelas, luar biasa lelah tapi hepi banget. Sayang aku sedang ada acara juga. Moga tahun depan ikut lagi

    ReplyDelete
  6. Jadi kangen ngajar deh. Seru memang anak2. Polos2 banget :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya seru dan asyik, capek tapi menyenangkan 😊

      Delete

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup