Tuesday, August 3, 2021

Pengalamanku Bayar Iuran dan Manfaat BPJS Kesehatan

Dulu waktu aku masih bekerja di Semarang didaftarkan BPJS Kesehatan oleh kantor tapi atas nama pribadi masing-masing, ada yang dapat kelas II dan III, aku kebagian kelas II, dulu daftarnya di kantor BPJS Semarang dan bayarnya bisa di Indomart atau kantor pos. Aku bayar itu dibayarin kantor full Rp 75.000 kalau sekarang kelas II Rp 100.000. Nah sempet tuh setelah resign karena ikut suami pindah kota dari Semarang ke Jakarta, ada tagihan ke rumah ortuku di Garut oleh petugas dari Desa. Aku kan heran soalnya kan udah gak pakai KTP Garut sejak nikah KTP Semarang, nah aku klarifikasi ke kantor Semarang dan kantor suamiku di Jakarta karena aku istri otomatis jadi ikut BPJS Kesehatan kelas I dan ikut suami sebagai tanggungan. Ngurusin ini agak lama kita bayar pribadi dulu yang selama kelas II kalau gak salah Rp 600.000 tagihan BPJS Kesehatanku selama 8 bulan, lalu sampai sekarang aku BPJS Kesehatan kelas I ikut kantor suami otomatis dipotong gaji per bulan sebesar Rp 300.000. Nah aku pun sudah klarifikasi ke petugas desa di Garut jangan nagih ke ortuku karena mereka gak tahu apa-apa plus KTP sesuai domisiliku pindah juga sudah otomatis potong gaji. Semenjak itu gak ada tagihan via telfon lagi, nah harusnya data peserta JKN melalui BPJS Kesehatan ini harus diupdate sesuai alamat di KTP walau NIK-nya sama biar gak ada salah paham seperti yang kualami itu.

 

 Ini potongan gaji per bulan dari kantor suamiku untuk kami berdua, BPJS emp (1%) Rp 72.046 dan BPJS Comp (4%) Rp 288.184 jadi total  Rp 360.250 per bulan. Kalau ini sudah tak ada kendala lagi sudah aman karena otomatis dipotong dari gaji suamiku, cuma rada susah nih buat daftarin anak kami biar punya BPJS Kesehatan juga.


Nah kami pernah pakai BPJS Kesehatan waktu sakit ringan, aku dan suamiku di Faskes I waktu berobat radang tenggorokan dan maag di klinik As Salam dikasih obat generik buat 3 hari lumayan sembuh. Cuma memang antri, nah ketika aku mau lahiran karena kami juga ada fasilitas asuransi yang sama dipotong gaji periksa kehamilan dicover asuransi, cuma ada limitnya. Aku dianter suami dan ortu lagi hamil besar pernah bertanya ke BPJS Kesehatan kabupaten Bogor, disana disuruh print kartu BPJS Kesehatan sendiri dan kami harus konfirmasi RS swasta tempat kontrol kehamilan dan lahiran, ternyata gak bisa menggunakan BPJS Kesehatan karena dari awal sudah gunakan asuransi, harus tetep pakai asuransi sampai batas limit habis dan sisanya bayar uang pribadi. Kecuali katanya jika dari awal pakai BPJS Kesehatan bisa, cuma masalahnya dokter kandunganku juga gak terima BPJS Kesehatan karena ada pembatasan suplemen dan obat.


Nah kami rasakan sekali manfaat dari rajin bayar iuran BPJS Kesehatan / Kartu Indonesia Sehat ini ketika kami kena covid di Mei Juni kemarin.
Terus terang kami gak punya cukup tabungan buat rawat inap apalagi biaya ICU di RS swasta. Aku dan anakku yang balita gejala ringan cukup isoman obat dan vitamin pribadi gak dikasih dari Puskesmas, tapi dengan adanya KK, KTP dan Kartu Indonesia Sehat/BPJS Kesehatan kita dapat tes antigen dan PCR gratis dari Puskesmas yang dateng ke rumah. Dan waktu itu suamiku dan mamahku harus dirawat inap karena saturasi oksigen rendah juga ada sesak nafas, bapakku almarhum harus masuk ICU karena gejala berat covid dan ada komorbid diabetes dan darah tinggi.
Untung punya Kartu Indonesia Sehat mamah bapakku yang iuran dipotong dari gaji pensiunan PNS, jadi ketika masuk IGD RSUD sebelum masuk kamar perawatan dan ICU kita cukup membawa KTP, KK dan Kartu Indonesia Sehat. Coba bayangkan kami yang gak punya tabungan banyak biaya perawatan di RS buat 3 orang itu gak murah, bayar darimana coba untuk 3 orang pasien dengan almarhum bapak 10 hari di ICU, mamah 11 hari rawat inap, suami 8 hari rawat inap. Alhamdulillah tertolong banget dengan adanya BPJS Kesehatan, dan sukanya lagi kasus kemarin yang kita alami walau domisili ortu di Garut bisa langsung ditangani di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor. Nah begini gak usah ada rujukan jadi pasien cepat dapat perawatan plus termasuk pemulasaran jenazah bapak pun oleh pihak RSUD termasuk peti, kain kafan dan jenazah dicover Kartu Indonesia Sehat. Dan ketika jenazah hendak dimakamkan sesuai alamat domisili KTP dengan prokes tidak ribet harus ada pengantar hanya ada surat keterangan kematian dan jenazah yang sudah dimandikan dikafani, dikasih APD dan peti jenazah.
Terima kasih BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat kami merasakan manfaatnya dikala pandemi dan kena covid kemarin. Selamat HUT yang ke 53 buat BPJS Kesehatan, semoga makin baik dan terus memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat sebagai peserta JKN.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup