Sunday, April 26, 2020

Tetap Imunisasi Walau Lagi Pandemi Corona

waktu imunisasi bulan kemarin aku dan bayiku

Di masa pandemi karena corona virus ini  sempat khawatir bagaimana mau imunisasi bayiku,
akhirnya whatsapp dulu dokter anak putriku, dan jawaban dokter anak adalah InsyaAllah aman bu, asalkan dedek bayi selama di RS pakai masker, gak emut jari tangannya, ibu dan bapak pakai masker juga cuci tangan pakai sabun , jika tidak ada pakai hand sanitizer, sehabis dari RS ganti baju dan mandi semuanya. Kami imunisasi di RS Sentra medika tempat aku lahiran SC, kontrol selama kehamilan, dan waktu bayiku vaksin imunisasi pertama kali dan disinar karena bilirubin tinggi diarawat semalam di perina Sentra Medika. Virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. 

Sampai sekarang terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:
  • HCoV-229E,
  • HCoV-OC43,
  • HCoV-NL63,
  • HCoV-HKU1,
  • SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut),
  • MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
  • COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020.
Waduh jadi gak kebayang saat jaman dulu vaksin imunisasi belum ditemukan kaya gini juga kali ya, ada PSBB/Pembatasan Sosial Berskala Besar, social distancing, jaga jarak dan amannya diam di rumah ketika ada wabah penyakit datang, bahkan beribadah di rumah sudah ada sejak jaman Nabi Dan Rosul, ketika musim pandemi wabah begini agar beribadah di rumah gak jamaah plus jangan keluar dari daerah yang terkena wabah itu.

masker di apotek isi 4 10 ribu rupiah, sekali pakai, paling lama dipakai 8 jam

Kenapa kita harus pakai masker, karena virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, melalui: 
  • Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin),
  • Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
  • Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. 
  • Tinja atau feses (jarang terjadi).
masker kain 10 ribu rupiah satu, bisa dicuci pakai lagi


COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti, tapi rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. 
Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu lainnya. Tapi kasus di Tiongkok  menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia, bahkan sekarang penularannya bisa dari manusia ke manusia.
Upaya pencegahan yang bisa kita dilakukan: 
  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih,
  • Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci,
  • Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit,
  • Hindari menyentuh hewan atau unggas liar, 
  • Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan, 
  • Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih, 
  • Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit,
  • Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas. 
hand sanitizer, aseptic gel seperti yang dipakai di RS dan yang mengandung pelembab buat kalau keluar rumah jika terpaksa

Gejala Corona yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Ini beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
  • Hidung beringus,
  • Sakit kepala,
  • Batuk,
  • Sakit tenggorokan,
  • Demam,
  • Merasa tidak enak badan.
Infeksi virus corona yang parah dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala :
  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia,
  • Batuk dengan lendir,
  • Sesak napas,
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.  Asupan vitamin C dan istirahat yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Tenang jangan stress, kalau kangen keluarga besar bisa video call gak usah mudik dan pulang kampung dulu ya.


Rekomendasi IDAI/Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk tetap imunisasi dikala pandemi corona ini


Menurut Kemenkes, imunisasi dasar lengkap merupakan penyuntikkan vaksin tertentu yang diberikan kepada bayi sesuai dengan usianya. Berikut jadwal imunisasi dasar lengkap yang bisa diikuti oleh orangtua bayi untuk bayinya :
  • Bayi berusia kurang dari 24 jam: imunisasi Hepatitis B (HB-0),
  • Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1,
  • Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2, dan Rotavirus, 
  • Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3,
  • Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik, dan Rotavirus,
  • Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR.

Imunisasi tambahan :

  • MMR (Measles, Mumps, Rubella), 
  • Pneumokokus (PCV/Pneumococcal Vaccine), 
  • Hib (Haemophilus influenzae), 
  • HPV (Humanpapilloma Virus), 
  • Tifoid,
  • Varisela.
Bayiku kini usia 5 bulan 14 hari, bulan depan mau 6 bulan harus imunisasi ulangan DPT, HB-Hib 4 dan Polio 4, biasanya milih yang gak berefek demam infrarix, lebih lengkapnya baca di artikelku mengenai imusasi ya, apa saja yang bayiku udah imunisasinya. 

Bayi harus divaksin agar terbentuk kekebalan tubuhnya. Kalau kami karena basic kami ortunya Shasha kesehatan yaitu Apoteker pro vaksin atau imunisasi, apalagi sekarang banyak virus dan bakteri baru bermunculan. Memang betul asupan ASI dan susu juga MPASI yang penuh gizi bisa membuat daya tahan tubuh bayi kuat, lebih bagus lagi jika divaksin. Vaksin imunisasi sudah diteliti  dan bahkan halal kata MUI. Saat pandemi corona gini bukannya kita ngoyo tapi sayang aja jika terlewat imunisasi karena baik dasar dan tambahan bermanfaat buat bayi kita, plus gak boleh terlewatkan jadwalnya karena sayang misal udah imunisasi kesatu dan kedua yang ketiga kelewat nanti gak maksimal membentuk antibodinya.

Ooh iya kemarin adikku cerita karena dia punya 2 anak yang sulung sakit gigi, mau ke RS bawa 2 anak repot, untung ada aplikasi halodoc, bisa chat dengan dokter umum dan spesialis mengenai sakit gigi anaknya, dan obat juga diantar ke rumah. Temanku juga cerita yang punya 2 anak, kalau anaknya sakit satu jika repot bawa 2 anak ke RS, suka di halodoc beli vitamin dan obatnya dalam 1 jam udah diantar ke rumah.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup