Sunday, November 14, 2021

Waspada DBD Dikala Musim Hujan


Waktu Kamis tanggal 28 Oktober kemarin putri pertama kami dirawat di RS Hermina, dirawat 6 hari sampai 2 November 2021. Gegara digigit nyamuk Aedes Aegypti biasanya nyamuknya yang betina, jadi demam dengue/DBD.

Berawal hari Selasa  26 Oktober putriku demam, gak biasanya abis vaksin aja gak pernah demam selama ini, bahkan kena covid aja cuma demam sehari. Nah aku sudah curiga khawatir DBD atau thypus karena demam naik turun, Selasa malem setengah 10 demam kukasih sanmol drops 1 ml turun, besoknya mau ke dokter kok ceria aktif, anakku mengeluh kaki tangannya pegal, aku panggil bidan buat pijat di rumah, kukira masuk angin, tapi Rabunya jam 2 siang, padahal anteng dipijat gak nangis tapi demam lagi, kutempel bye bye fever dan kasih sanmol 1 ml lagi. Kamis dini hari demam lagi kukasih lagi sanmol 1 ml, paginya setengah 10 aku dan suamiku periksakan putriku di RS Hermina dengan dr.Dewi A, ketika diperiksa karena ada demam naik turun dokter menyarankan untuk cek Laboratorium diambil darah di tangan jaringan Perifer, gak di Vena pembuluh darah tangan. 
Tetep saja nangis dan ketika sore hari sebelum masuk kamar rawat inap diinfus nangis lagi, jadi suara serak nangis mulu tambah hidungnya meler.
 
Infusan RL, juga dan sanmol infus plus suntik obat anti mual trovensis juga rhinos drops sehari dua kali buat meler, hanya diminum selama dua hari karena sudah tak meler.


Pada dasarnya anakku aktif di RS aja masih main, cuma ketika dokter datang visit juga suster kontrol suhu badan juga lingkar perut, dia nangis jadi batuk, sama dokter dikasih obat racikan batuk. Main Lego dan makan buah di sofa RS itu. Dicek lingkar perut karena DBD suka ada yang pembekakan hati, perutnya jadi besar, Alhamdulillah anakku enggak, hanya demam hari kelima dihitung dari mulai demam Selasa jadi cuma sampai Sabtu. 

Kalau trovensis cegah mual, karena DBD suka ada mual muntah, anakku muntah karena batuk aja keluar dahak 2 x hari Sabtu dan Minggu. Mual mungkin karena dia gak mau makan kecuali buah dan susu juga biskuit.


Kami ambil kelas deluxe karena biar bisa nungguin berdua dan di kamar hanya ada kami, karena sudah antigen bertiga sebelum masuk kamar rawat inap, antigen negatif, kita di kamar lepas masker. Menunggu kamar deluxe kosong, karena kalau kelas 1 hanya bisa ditungguin oleh satu orang dan cuma ada kursi, roda kondisiku juga lagi hamil trimester pertama maju kedua waktu itu, jadi biar nambah banyak kita ambil ini. Ruangan kamar deluxe dilengkapi kasur buat pasien, kadang aku atau suamiku tidur disitu juga nemenin anakku, gantian tidur di sofa kamar.

Walau kamar mandi dilengkapi air panas, ada westafel buat cuci botol bisa, desain mirip hotel, ada TV dan kulkas juga lemari, tetep enak sehat tidur di rumah. 

Ketika dirawat DBD pun setiap malam dan pagi sama suster dicek cairan yang masuk dan keluar seimbang gak, diceknya melalui air seni dari pempers dikumpulkan di plastik lalu ditimbang. Hasil putriku seimbang diitung dari cairan infus dan air mineral juga susu yang diminum.


Sakit itu pengingat dan penghapus dosa. Trombosit anakku hari Kamis ketika masuk 187.000, Jumat 182.000, Sabtu 182.000, Minggu 171.000, Senin 164.000 ini fase terendahnya, tapi masih aman ukuran balita masih diatas 150.000, Selasa naik lagi 169.000 jadi dibolehkan pulang sama dokter anaknya, walau belum balik ke batas minimal normal 229.000, tapi jika sudah naik pasti bakalan naik, juga fase kritis DBD sampai hari kelima sudah terlewati, dan sudah tidak demam, makin aktif juga mulai ada nafsu makan, mau makan dikit-dikit. Plus udah jalan kesana kemari dorong tiang infusan. 


Putriku yang kami nanti selama 10 tahun, semoga sehat selalu ya nak, gak tega diambil darah pintu dibuka saja udah nangis, 6x selama 6 hari, dan makanan di RS selalu dihabiskan oleh kami gak abis oleh anak kami. 

Dari bidan Sandra, bidan Meta, suster Jeje, Hasna, Beti dan siapa lagi ya lupa, sangat ramah, ada welcome drink teh botol dan air mineral juga welcome fruit dari Direksi Hermina, sangat gercep, termasuk Caregiver yang mengelap dan gantiin baju plus cleaning service setiap pagi sore nyapu ngepel dan ambil sampah ruangan. 

Anakku juga dikasih sirop psidii dari ekstrak daun jambu biji merah buat naikin tormbosit dikasih dokter. Total biaya selama disini cover asuransi plus bayar pribadi Rp 13.457.000, kami harus bayar antigen berdua, kalau anak kami masuk total rawat inap, Rp 180.000, obat batuk herbalku gak dicover asuransi Rp 145.000, psidii sirup juga lain- lain Rp 339.000, dicover asuransi Rp 7.843.000 kami bayar pribadi Rp 5.614.000. 

Subhanalloh ya gegara digigit nyamuk, mahal makanya sehat itu. Sekarang anak kami main hanya di rumah, keluar rumah gak dibolehkan, sesekali ke tempat main di mall pun pakai masker sama dikit-dikit dilap tisu basah dan hand sanitizer.
Soalnya awal mulanya mungkin badannya lagi gak fit hampir setiap pagi main ke taman dan lapangan perumahan. 
Nah sepertinya abis main ayunan dan perosotan di taman itu dia ngeluh gatel bentol, beberapa hari kemudian demam. Semoga pandemi juga lekas kelar ya, jadi semuanya balik normal gak ada wabah covid atau DBD atau lainnya. 

Ooh iya kami lapor ke ketua gang dan ketua paguyuban, karena di gang perumahan kami sudah dua anak yang kena termasuk anakku, hasil Lab positif DBD dan SO atau formulir pemberitahuan pasien Demam Berdarah Dengue bisa diajukan untuk fogging di perumahan. Sakit itu memang gak enak, untuk sehat memang ada harga yang harus dibayar, tapi semua episode kehidupan kita ambil hikmahnya saja dan tetap berprasangka baik sama Alloh.

Cara cegah DBD pun bisa dengan 3M, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air, membersihkan tempat air seperti bak mandi dan lainnya agar tak ada jentik nyamuk. 

Tapi rumah bersih, pas di lingkungan enggak ya bisa kena juga, soalnya barang bekas yang bisa jadi penampungan air kita suka kasih ke tukang sampah, air di ember pun jarang ada sukanya pakai shower.

Sebetulnya di rumah kami pun dipasang anti nyamuk elektrik, suka semprot anti serangga juga, tapi Qadarullah kudu kena pas main di luar rumah, memang di taman lagi banyak nyamuk. 

Saluran air depan rumah kami pun lancar, tapi mungkin ada di blok lainnya gak mengalir, kami pun sekarang pasang yang elektrik lampu anti nyamuk dan serangga pas ada diskon di Ace hardware. Stay safe and healthy, semoga Alloh selalu beri kesehatan, keselamatan dan rezeki yang berkah, Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup