Wednesday, May 2, 2018

KSB/Karsinoma Sel Basal Akibat Paparan Sinar Ultraviolet yang Buruk


Bulan April kemarin ada episode kehidupan yang tidak begitu menyenangkan.
2x mengalami bulan April yang kurang enak, April 2014 sempat kehilangan laptop dan handycam beserta jaket kulit dan mata uang asing yang jika ditotal sekitar 7 juta rupiah, dan Alloh ganti malah jadi 136 juta rupiah bisa buat bangun rumah dan beli motor matic dan dp mobil baru waktu itu.

Kali ini menerima kenyataan bahwa mamahku tersayang kena kanker kulit, tegar kuat dan sabar walau pengen nangis rasanya, tapi kudu kuat.
Tidak mudah menguatkan mamah yang trauma operasi dan galau melow.

Di 2008 entah April juga atau bukan mamahku pernah operasi miom tumor jinak di otot rahim tapi harus diangkat dengan rahimnya biar gak tumbuh lagi dan gak jadi kanker rahim.
Waktu itu jelang pertemuan  keluarga Ponorogo di Semarang perkenalan antar dua keluarga di hotel Muria Juni 2008 langsung nentuin tanggal pernikahanku dengan suami 22 Desember 2008.

Waktu 2008 operasi miom saat mamah masih dinas jadi PNS pakai Askes ambil kelas 1 nambah 7 juta rupiah di RS Islam Bandung.
Ketemunya bahwa itu miom ketika general check up di RS Bromeus Bandung dengan biaya pribadi tanpa Askes, karena mamah kalau menstruasi selalu sakit dan banyak. Sebelumnya pernah berobat herbal di Sukabumi tapi malah makin sakit miomnya.

Operasinya yang jahitannya jadi nempel langsung sama daging gak perlu dicabut benangnya.
Sekarang sudah 10 tahun sudah hilang bekasnya.
Cuma rasa traumanya masih nempel ke mamahku.


2012 waktu mamah ibadah haji tahi lalat  di atas bibir kiri masih kecil dan biasa seperti tahi lalat pada umumnya, malah bikin senyum mamahku manis.

Pas Desember 2015 mamahku mau menikahkan adik bungsuku yang lelaki, ketika ada tamu yang sore sebelum hari H pas pengajian, teman mamahku yang sudah sama pensiun bilang itu kenapa tahi lalatnya kok seperti membesar dan ada dagingnya.
Mamahku bilang iya nih tahi lalatnya agak gatel dan ada nyeri, nanti kalau abis adikku nikah mau periksa ke dokter kulit.

Akhirnya periksalah ke dokter kulit Asmaya di Garut, dokter bilang Bu dioperasi saja biar gak membesar, dulu ada Aldera ditetesin, kutil aja bisa rontok, tapi di Apotek obat tetes itu tidak ada, sehingga cuma dikasih salep Sagestam dan tablet antivirus Isoprinol.

2 tahun berlalu, masih sering bulak balik ke dokter tersebut, kok ada rasa panas gatel dan nyeri, akhirnya pindah ke dokter kulit Widiawati RS Al Islam Bandung.
2017 dicauter sama dokter Widiawati dengan biaya pribadi tidak pakai Askes.
Setelahnya dikasih antibiotik dan salep.
Kok malah jadi ada 3 mirip tahi lalat, nyeri gatel dan gak enak rasanya kata mamahku, kadang mengeluarkan darah.

Sempat dulu kepikiran berobat di Semarang saja nanti aku anter apa sih sebetulnya karena mungkin mamah gak ngerti istilah medis.
Akhirnya ketika bulak balik ke dokter Asmaya dan Widiawati jika ditotal selama 2 tahun ada 10 jutaan kurang lebih untuk biaya berobatnya kata mamahku.

Aku ajakin Mamah atas persetujuan Bapak buat berobat di RS Harapan Bunda Jakarta.
Setelah kami bertiga dengan adik-adik ajakin mamah makan di Darmaga Sunda dan kumpul di Garut biar senang tanggal 13 dan 14 Aprilnya. Tanggal 15-nya Mamah Bapak kuajak ke Jakarta.

Waktu Senin tanggal 16 April 2018 kuajak mamahku ke dokter kulit Yustin RS Harapan Bunda Jakarta.

Dokter Yustin ternyata sama dengan dokter Asmaya harus diangkat jaringannya dioperasi, ini dari kronologis pengobatan dan cerita mamahku bisa jadi KSB yaitu Karsinoma Sel Basal.
Dokter Yustin pun sama dengan dokter Asmaya kalau masih kecil bisa ditetesin Aldera yang adanya di Singapura tapi bisa pesan.
Cuma alangkah lebih baik dioperasi.
Dokter Yustin merujuk ke dokter spesialis bedah dokter Ignatius.

Sembari menunggu mamahku sempat galau melow, Teh kita balik ke Garut aja yuk, ntar berobat ke dokter Asmaya lagi.
Mah kataku mending disini aja biar Teteh anter dan ada yang nungguin kalau operasi.
Akhirnya biar mamah gak panik yuk milih baju gamis sekalian kaos bapak di Tokopedia. Akhirnya mamah milih gamis hijau dan bapak kaos hijau.

Mamah masih sempet senyum sebelum masuk ruangan dokter Ignatius.
Dan bilang ke dokter, Dok apa gak ada cara lain, Bu sudah dua tahun, dokter tahu darimana saya KSB dan bener itu kanker kulit.
Dokter bilang dari kronologis dan diagnosa sementara.
Dan jika dibedah diangkat semua jaringannya biar bersih KSB, sekalian  hasil jaringan yang diambil via operasi dibiopsi diperiksa Laboratorium.

Biar gak numbuh lagi, dokter Yustin dan dokter Ignatius sempat memperlihatkan foto pasien KSB dan akibatnya jika tak dioperasi, seram memang heuheu.



Akhirnya tanggal 17 April 2018 mamahku dengan pengantar dari dokter Ignatius, konsultasi dulu dengan dokter spesialis penyakit dalam Haryadi dan dokter anastesi Panji.

Hasil Laboratorium pemeriksaan darah, rongsen dada, rekam jantung mamahku normal semua Alhamdulillah.
Cuma tensi agak naik dikit mungkin karena mamah takut operasi dan gak bisa tidur karena stress.

Setelah semua Acc, mamah Rabu disuruh rawat inap dari pagi dan siangnya jadwal operasi dan harus menginap semalam.
Selasa malamnya mamahku nangis haru, bapakku juga Mah sembuh nanti Bapak ama siapa, sungguh sedih hati ini, rasanya maknyess kasian ortuku, aku gak boleh nangis kudu tegar.

Alhamdulillah masih diberi rezeki buat merawat mereka, inilah hikmah lainnya kepindahan aku dan suamiku ke Jakarta. Alloh mah memang Maha Baik, Maha Kaya dan pengatur skenario terindah. Dan Alhamdulillah aku pun punya uang dari pencairan BPJS Ketenagakerjaan dan pas posisi sudah resign dari kerjaan di Semarang jadi full bisa anterin ke RS dan ngurusin di rumah. 

Pulang ke rumah langsung packing bawa baju ganti buat besok.
Sebetulnya Mamah masih ada Askes, cuma tetap ya Askes atau Bpjs beda dengan umum pribadi dan asuransi baik dari tindakan dan obat yang digunakan paten dan generik. Lebih bagus obat paten cepat pulih dan sembuhnya, juga dari segi tindakan juga lebih bagus.

Alhamdulillah punya tabungan, walau baru kembali terisi setelah pelunasan rumah Semarang Januari lalu.
Ya itulah adilnya Alloh, menguji hambanya sesuai kemampuan kita.
Aku pilih pengobatan mamahku dengan obat paten semua dan tindakan bayar pribadi gak pakai Askes.
Karena ribet harus minta pengantar rujukan ke Garut, belum capek bulak baliknya.
Dengan pikiran saat itu yang penting sembuh, namanya kanker kulit harus segera ditangani, uang bisa dicari.
Dan Alhamdulillah gak terasa berat mengeluarkan 13 jutaan mah sebulan gaji suamiku InsyaAlloh dan 4 bulan gaji pensiun mamah atau bapakku.

Adik-adikku yang video call dan whatsapp mah pada nangis heuheu.
Aku mah masih bertahan cuma agak uring-uringan aja karena capek dan biar gak nangis wkwkwk.
Tapi mending ngaji karena prinsipku apa sih yang kita khawatirkan karena semua episode dan skenario kehidupan sudah tertulis di Lauhul Mahfuz saat kita berada di rahim ibu ketika usia kandungan 4 bulan.
Jodoh, Rezeki dan Maut sudah ada tulisan takdirnya.
Hari pertama dan kedua bayar dokter dan cek laboratorium habis 1 juta 285 ribu rupiah.

Nah akhirnya Rabu pagi tiba bayar administrasi deposit 11 juta 300 ribu rupiah, ngambil kelas 3 tapi karena RS harapan bunda lagi bangun gedung baru untuk akreditasi, kelas 3 sudah bagus bagi ukuran kami mah, sudah termasuk tindakan operasi, kamar kelas 3 isi 5 orang dan satu kamar mandi, obat-obatan, pemeriksaan hasil biopsi jaringan yang diangkat setelah operasi dan makan juga snack pasien.

Jam 2 siang mamahku masuk ruang operasi, setengah 3 sudah di ruang pemulihan dengan perban di bibir kirinya.
Dan selasa sebelumnya bapakku dan aku sudah menandatangi dokumen persetujuan operasi dan segala sesuatunya, termasuk di kamar ruang inap setiap dikasih infusan, tes alergi, dikasih obat dan makanan aku tanda tangani.

Mamahku tidak punya alergi obat.
Infusan habis 5, ada yang berisi NaCl dan antibiotik.

Mamahku waktu operasi dibius total dan paginya dari jam 6 sampai operasi puasa gak makan minum, baru makan minum jam setengah 7 malam dan masih tetap diinfus, tetapi sebelum jam 6 pagi di rumahku mamah sarapan dan minum dulu.

Sehabis Isya aku dan suamiku pulang karena tidak dibolehkan yang menunggu pasien lebih dari satu orang, yang tunggu cuma Bapakku.

Nyampe rumah, Bapak whatsapp pipinya mamah bengkak, akhirnya kusarankan ngebel suster, suster foto bengkaknya lalu dikirim ke dokter Ignatius.
Dokter Ignatius datang jam setengah 11 malam.
Akhirnya antibiotik dan infusannya diganti.

Dan paginya mamah susah buang air besar dan jadi diare, sama dokter jaga disuntik Omeprazole.
Dan siangnya dokter Ignatius memeriksa dan membolehkan pulang.
Sore baru pulang setelah dikasih obat antibiotik Celocid 500, untuk mempercepat penyembuhan luka dan mencegah keloid Lanakeloid tablet, anti inflamasi atau anti peradangan Fendex tablet, Sanmag sirup untuk nyeri ulkus akibat asam lambung naik dan Microlax suppositoria kalau mamah sembelit susah buang air besar di rumah dipakai via dubur.

Besoknya bengkaknya makin kempes mengecil.
Dan ketika mau pulang ada pengembalian dana sebesar 932 ribu rupiah dari bagian administrasi RS Harapan Bunda.
Selepas Ashar menjelang Magrib mamah dilepas infusan dan kita pulang ke rumah kontrakanku yang berukuran 32 meter persegi di Jakarta Timur.
Kasian Mamah dan Bapak biasa di rumah Garut 285 meter persegi luas, rumah Bandung saja 52 meter persegi kesempitan gak pernah ditempatin, apalagi kontrakanku di Jakarta yang mungil heuheu.

Mamah dan Bapak namanya ortu walau lagi sakit juga, malah mendoakan penuh haru biar kebeli rumah lebih luas dari rumah Semarang ya Teteh dan Mas yang hanya 90 meter persegi. Dan Alloh ganti dengan rezeki punya anak kandung  kembar, balesan Alloh mengurus Mamah Bapak selama 2 minggu di Jakarta. Haduh mengharu biru pengen nangis heuheu sambil meng-Aamiin-kan.

Senin tanggal 23 April kontrol kesatu dan buka perban, sama dokter Ignatius dikasih Omperazole tablet buat sakit lambungnya, Celocid 500 antibiotik biar tidak infeksi, Lanakeloid tablet untuk mencegah keloid, dan Nutriflam anti inflamasi, dan mengurangi infeksi setelah pembedahan operasi.
Setelah dibuka perban masih ada bengkak dikit atas sudut bibir kiri.
Biaya habis 1 juta 219 ribu rupiah.

Kontrol kedua Senin tanggal 30 April 2018, dibuka jahitan hasil operasi, kalau di wajah SOP-nya gak boleh ada tambahan apa apapun peraturan medis menurut dokter spesialis bedah umum, beda dengan operasi organ dalam bisa yang jahitan jadi menyatu dengan daging gak usah diambil benangnya. Dan hal ini juga agar tidak jadi keloid.

Kata mamahku rada cenat cenut diambil benangnya heuheu.
Tapi katanya plong Alhamdulillah.
Dikasih obat Sanmag karena memang mamahku punya maag, Nutriflam tablet dan Lanakeloid salep, kontrol lagi 6 bulan kemudian di September akhir  atau Oktober  awal 2018. Dan kata dokter boleh pulang ke rumah Garut dan bekas operasi bisa mulus lagi setelah 6 bulan.
Biaya habis 936 ribu rupiah.

Dan hasil laboratorium biopsi jaringan yang diambil mamahku positif karsinoma sel basal jenis nodular, kanker kulit ini memang ganas, tapi tidak menyebar. Dan setelah diangkat sampai bersih ke akarnya jarang tumbuh lagi. Asal pola hidup dan pola makan sehat, juga menggunakan tabir surya ketika keluar ruangan agar tidak terpapar sinar ultraviolet yang tidak baik yang bisa menyebabkan kanker kulit ini.
Karsinoma Sel Basal/KSB memang menyerang area wajah seperti di seputar bibir, bawah mata dan juga hidung. Ini penjelasan dari dokter.

Pencegahannya makan dan minuman sehat yang banyak antioksidannya seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Ketika keluar rumah jangan malas pakai tabir surya dan bedak yang mengandung SPF penangkal radikal bebas atau sinar ultraviolet yang buruk.

Mamahku kukasih pembersih muka sabun wajah wardah dan sunscreen yang mengandung SPF 30 wardah, biar ke depannya gak terpapar sinar ultraviolet buruk yang bisa memicu KSB, sudah acc dokter boleh dipakai untuk sehari-hari selain salep Lanakeloid untuk mencegah keloid akibat operasi.

Alhamdulillah hasil operasi berhasil, tinggal menjalankan pola hidup dan pola makan sehat juga memakai tabir surya kalau aktifitas di luar ruangan agar tidak terpapar pengaruh sinar ultraviolet yang buruk.

Alhamdulillah keinginan mamahku untuk puasa Ramadhan di rumah Garut diijabah dan sel kankernya sudah diangkat.
Ditambah kabar gembira dari adikku di Bandung yang lagi menyelesaikan membangun rumahnya menjadi 3 lantai sama gudang toko grosirnya bersama suaminya. Dan adikku yang di Karawang juga beli rumah dan mau dibangun tanah tambahan sampingnya.

Keinginanku buat beli rumah yang luas di Jakarta juga adalah ketika adik-adikku beserta suami dan istrinya juga anak-anaknya ke rumah menginap wah sempit banget deh kasian nginep gak nyaman, apalagi ketika kemarin dua minggu tiap weekend mereka datang, dan ketika ke depannya mamahku kontrol bisa jadi tempat berkumpul rumahku. Semoga rumah Semarang cepat lakunya buat nambah beli rumah di Jakarta.

Selepas hujan selalu ada pelangi, setelah kesulitan selalu ada kemudahan.
Ujian kesabaran seperti dalam AlQuran Alloh akan menguji dengan rasa cemas dan sedikit khawatir dengan sakit, dengan anak, dengan harta.
Jika kita sabar dan tawakal tetap solat dan ngaji juga berdoa Alloh akan ganti dengan kebahagiaan yang hakiki dan rezeki yang berlipat.
Waspadai jika tahi lalat ada rasa nyeri, gatal dan membesar segera konsultasi ke dokter kulit.

Semoga Alloh selalu menyayangi kami, mengampuni semua dosa kami dan menempatkan kami kelak berkumpul di surga-Nya Aamiin.

Kedepannya buat kontrol jadi pengen bikinin asuransi AstraLife buat mamah dan bapak.
Biar kalau ada apa-apa tinggal gesek kartu asuransi saja, gak usah ribet rujukan BPJS  dan pakai uang tunai atau debit.

Aku dan suamiku selama ini berobat juga pakai asuransi, kecuali untuk program hamil tetap uang pribadi heuheu, dulu Abda sekarang Astra life, ada bpjs kesehatan gak pernah kepakai selain obat generik yang gak cocok buatku dan suamiku karena terbiasa obat paten. Kalau pakai BPJS ketika dokter Faskes 1 nya gak ada di tempat tetep saja kudu bayar kalau misal demam heuheu udah keburu pusing dan lama antrinya kalau bpjs mah hehe, mending asuransi saja hehe. 

Ya minta berdoa ke Alloh mah selalu sehat jasmani rohani, bahagia lahir batin, sukses dan selamat dunia akhirat juga rezeki keturunan yang soleh soleha dan rezeki berkah dan melimpah, Aamiin.




3 comments:

  1. Semoga mamah, mba Vita dan semua keluarga sehat2 selalu ya... TFS..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Allohumma Aamiin, nuhun mbak tanti ��

      Delete
  2. Nangis rasanya membaca cerita mb Vita. Yakin bahwa rejeki Alloh SWT sdh mengaturnya.

    Kmrn sempat cras sama ibu gara2 resign dr pekerjaan dan memutuskan jadi IRT biar bs program hamil sama belajar ngaji d pondok... Dibilang eman2 disekolahin tinggi2 cuma buat jadi IRT yg nganggur di rmh.
    Pas cras itu rasanya cuma bs nangis dan gak bs ngomong apa2, hanya ibu full yg berargumen.



    Ini lagi berusaha mendamaikan hati MB😭

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup