Monday, October 9, 2023

Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi Teknologi

Di Tangerang Banten, ada Bu Siti Salamah yang dapat apreasiasi Astra,  tahun 2021. Bu Siti menggagas ide Waste Solution Hub sejak pertengahan 2019. Sampah memang selalu jadi kendala dan polemik, padahal jika semua orang di rumahnya mulai memilah dan memilih sampah, tentu mudah untuk mendaur ulang sampah, contoh sampah organik dan anorganik, yang limbah dapur sisa sayur buah bisa dipake pupuk, terus sampah plastik kertas kumpulin biar bisa didaur ulang, setidaknya tukang sampah komplek aja suka jika kita pisahkan dus, kertas, botol sabun samphoo karena bisa dijual ke tukang rongsok katanya, dan uangnya bisa buat mereka makan siang. Ini contoh simpelnya, atau kita kumpulin buku2 bekas dan barang elektronik rusak kita suruh tukang rongsok ambil walau hanya bernilai puluhan ribu rupiah, tapi barang- barang tadi bisa dibenerin lagi dipake sampai jadi berguna lagi. Contoh kecil lagi kita kurangi beli baju tas dan lainnya, karena kalau kita biasakan beli baju ketika sobek atau udah gak muat, limbah sisa kain pun tak akan banyak, dan  bisa dimanfaatin buat bikin keset misalnya.

Nah kegiatan bu Siti ini adalah inovasi sosial berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban. Programnya dengan pendekatan sistem teknologi yang terintegrasi dan melibatkan multipihak. Program Waste Solution Hub didorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah juga kondisi sosial di lingkungan kehidupan para pemulung.  

Aktifitas Waste Solution Hub dibagi menjadi beberapa program yaitu, pengelolaan sampah event dan cluster perumaha, dilakukan dengan proses end to end untuk menambah nilai berkelanjutan. Pelatihan intensif Pemulung untuk memberikan peluang tambahan dan keterampilan.
Ada juga Program Konsultan keberlanjutan untuk menghilangkan resiko yaitu proyek lesswaste dan zerowaste. Waste Solution Hub memiliki target 10.000 mitra pemulung, meningkatkan pendapatan pemulung sebanyak 100 persen, mengelola 1.000 ton sampah per hari, menghasilkan lebih dari 1.000 produk daur ulang dan mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang dan edukasi belajar mengelola sampah ke seluruh Indonesia.


Wanita berusia 34 tahun ini memulai aktivitasnya di lapak pemulung sejak tahun 2015. Awalnya Bu Siti mendirikan Rumah Pohon yang dulunya bernama Taman Maghrib Mengaji. Beliau membantu anak pemulung mendapatkan pendidikan non formal sekaligus spiritual yang berdampak baik pada karakter mereka. Melalui Rumah Pohon, Bu Siti juga melakukan pengembangan kepada masyarakat.

Bersama dengan rekan-rekannya, Bu Siti memberikan pembinaan kepada para ibu pemulung agar mampu bersaing dan mandiri. "Pemulung harus diberdayakan untuk mengubah stigma negatif dan menaikkan taraf hidup mereka yang terpinggirkan dan termarjinalkan," ujar Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2021 Kategori Kelompok dari Astra Siti Salamah.

Pada 2018, Bu Siti bersama sejumlah rekannya mendirikan Waste Solution Hub, penyedia solusi pengolahan sampah terintegrasi. Waste Solution Hub atau WasteHub memberdayakan kaum marjinal terutama pemulung dalam program layanannya dan hadir memberi kesempatan kepada para pemulung untuk mendapatkan binaan dan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik.

Model Kelola WasteHub memotong proses yang bisa dipersingkat. Selama ini sampah dari rumah diambil pemulung untuk diberikan ke lapak kemudian dijual ke tempat besar melewati empat hingga lima pengepul kakap.

Harga sampah plastik biasanya berkisar dua ribu rupiah per kilogram sedangkan di industri besar bisa sampai lima ribu rupiah per kilogram sehingga dengan proses yang dipersingkat, margin sebesar 2 kali lipat tersebut bisa langsung masuk ke kantong para pemulung (www.cnn.com).

Nah kan coba bayangkan jika seluruh masyarakat Indonesia melakukan dan ikut berpartisipasi seperti gerakan WasteHub ini, wah Indonesia bakalan bebas sampah yang menggunung dan makin indah deh tiap sudut kota atau desanya.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya
Mohon tidak meninggalkan link hidup